Rabu 26 Oct 2022 06:22 WIB

Hari ini, Surya Paloh dan AHY Diagendakan Bertemu

Pembahasan cawapres dalam pertemuan tim kecil di rumah Anies, masih alot.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya.
Foto: istimewa
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direncanakan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Rabu (26/10). Rencana pertemuan tersebut terjadi usai tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan.

"Pertemuannya om dan ponakan aja, ngobrol-ngobrol aja," ujar Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya saat dihubungi, Selasa (25/10).

Adapun pertemuan tim kecil di kediaman Anies, dia mengungkapkan, bahwa pembahasan cawapres masih alot. Mengingat Partai Demokrat dan PKS mengajukan kadernya untuk menjadi pendamping Anies.

"Pembahasan terjadi secara dinamis dan alot karena Nasdem menyerahkan (pemilihan cawapres) pada capres, dan PKS mengusulkan Ahmad Heryawan dan PD menawarkan AHY," ujar Willy.

AHY sendiri hadir dalam pertemuan tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS di kediaman Anies. Namun, dia menyebut, bahwa kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat itu bukan dalam rangka negosiasi soal cawapres.

"Memang dijadwalkan karena biasanya Mas Riefky, karena Sekjennya (Partai Demokrat) lagi tidak bisa datang. Maka mungkin ketum yang langsung hadir," ujar Willy.

Dalam pertemuan tersebut, Partai Nasdem diwakili oleh Willy dan Sugeng Suparwoto. Sedangkan Partai Demokrat diwakili oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman dan Iftitah. Sedangkan AHY datang 15 menit sebelum pertemuan tersebut berakhir.

Sementara PKS, diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Pipin Sofian, dan juru bicara PKS Muhammad Kholid. Hadir pula Sudirman Said sebagai liaison officer (LO) atau naradamping dari pertemuan tersebut.

"Pak Anies lebih mendengarkanlah, partai-partai yang banyak mengeksplore," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَتَجِدُوْنَ اٰخَرِيْنَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّأْمَنُوْكُمْ وَيَأْمَنُوْا قَوْمَهُمْ ۗ كُلَّ مَا رُدُّوْٓا اِلَى الْفِتْنَةِ اُرْكِسُوْا فِيْهَا ۚ فَاِنْ لَّمْ يَعْتَزِلُوْكُمْ وَيُلْقُوْٓا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوْٓا اَيْدِيَهُمْ فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ ۗ وَاُولٰۤىِٕكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ࣖ
Kelak akan kamu dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.

(QS. An-Nisa' ayat 91)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement