Selasa 08 Nov 2022 15:27 WIB

Mitos Gerhana Bulan Bikin Orang Jawa Ketakutan

Batara Kala menjadi penyebab terjadinya gerhana.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image
Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image

Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image
Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hari ini, 8 November 2022 terjadi gerhana bulan total akan berlangsung dan terlihat di beberapa negara, termasuk Indonesia. Fenomena alam ini akan berlangsung mulai pukul 17.59.11 WIB dan berakhir pukul 20.57.43 WIB di Indonesia.

Totalitas gerhana akan berlangsung hampir satu setengah jam saat bumi melintas langsung di antara bulan dan matahari. Bahkan planet Uranus akan terlihat hanya selebar satu jari di atas bulan, menyerupai bintang yang terang.

BACA JUGA: Kisah Pergundikan Pria Belanda dengan Nyai Pribumi, Lahirlah Anak Blasteran Indo-Eropa

Bicara gerhana bulan, bagi orang Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, hingga kini masih percaya akan sejumlah mitos. Bahkan mitos itu membuat masyarakat yang percaya akan ketakutan setengah mati.

Gerhana dipercaya muncul karena kehadiran Batara Kala yang memakan bulan atau matahari. Siapa Batara Kala?

BACA JUGA: Ruwatan, Ritual Sakral untuk Buang Sial

Menurut Suwandono dan kawan-kawan dalam Ensiklopedi Wayang Purwa (1991: 265), Batara Kala adalah putra dewa tetapi berwujud raksasa karena terkena kutukan. Batara Kala adalah sosok raksasa jahat yang mengincar nyawa manusia, terutama anak-anak. Diceritakan Batara Kala diam-diam terbang ke surga dan mencuri Tirta Amertasari alias air abadi yang dipercaya bagi siapa saja yang meminum air tersebut akan hidup selamanya.

Namun aksi pencurian tersebut diketahui Batara Surya (Dewa Matahari) dan Batara Candra (Dewa Bulan). Mereka pun melaporkan perbuatan raksasa ini ke Batara Guru, pemimpin para dewa. Belum sempat Tirta Amertasari tertelan oleh Batara Kala, tiba-tiba datang Batara Wisnu (Dewa Pemelihara Alam/Pelindung) yang diutus Batara Guru. Batara Wisnu langsung menebas batang leher Batara Kala.

BACA JUGA: Sejarah Rebo Wekasan dan Mitos Puasa Tolak Bala dalam Tradisi Jawa dan Ajaran Islam

Tubuh Batara Kala jatuh ke bumi, sementara kepalanya tetap melayang di angkasa. Karena itu Batara Kala sangat dendam kepada Batara Surya dan Batara Candra dan selalu mencoba menelan kedua dewa itu setiap ada kesempatan.


Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image
Gerhana Bulan Total. Dahulu sebagian besar penduduk Jawa takut ketika terjadi gerhana karena percaya fenomena alam itu terjadi karena ulah Batara Kala. Foto: Republika. Select an Image

Mitos Ibu Hamil

Mitos yang paling dipercaya masyarakat Jawa dari dulu adalah ibu hamil menjadi incaran utama Batara Kala. Karena itu, perempuan yang sedang mengandung diwajibkan bersembunyi di tempat gelap, seperti di bawah atau kolong tempat tidur.

Tujuannya agar bayi yang di dalam kandungan tidak keguguran saat gerhana berlangsung. Jika melanggar akibatnya bisa bahaya. Bayi bisa cacat, berkulit belang hitam putih, sampai yang paling tragis adalah kehilangan nyawa.

Seperti pepatah ada penyakit tentu ada obatnya. Masyarakat Jawa percaya untuk menangkal bala, termasuk Batara Kala, mereka menjalankan upacara ruwatan untuk menghindarkan diri dari kesulitan dan tidak dimangsa Batara Kala. Ruwatan biasanya diselenggarakan sebagai usaha membebaskan manusia atau kelompok yang sedang diliputi berbagai masalah atau terbentur kegagalan, serta membersihkan diri dari kesialan, aib, dan dosa.

Upacara ruwatan yang artinya kembali ke semula, biasanya digelar bersama pertunjukan wayang kulit dengan lakon yang berkisah tentang Batara Kala, Murwakala. Tak hanya di masyarakat Jawa saja, warga Sunda juga mengenal upacara "Ngeruwat" yang digelar bersamaan dengan pertunjukan wayang golek.

Tradisi ruwatan memang masih hidup di dalam masyarakat Jawa. Ritual ini bermakna pembebasan sekaligus penyucian manusia sukerto dari "dosa bawaan". Ruwatan dilakukan kepada para sukerto, anak-anak yang berdosa karena takdir, akan menjadi santapan Batara Kala.

Kisah di balik itu semua karena janji Batara Guru, ayah dari Batara Kala yang mengizinkan Batara Kala memangsa anak-anak sukerto. Namun, Batara Guru mengatakan ritual ruwatan akan menyelamatkan anak-anak sukerto dari santapan Batara Kala.

.

DENGARKAN DONGENG PILIHAN UNTUK ANDA:

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> YTMP3 Converter: Gratis Download MP3 dari YouTube, Aman Simpan di Ponsel

> Savefrom.net: Download Video Youtube Ubah Jadi MP3, Gratis, Gampang, Aman

> Y2Mate: Download Video YouTube Convert Menjadi Lagu (MP3), Aman, Gratis, Gampang

> YTMP3 Converter: Download Lagu MP3 dari YouTube, Aman, Gampang tanpa Instal Aplikasi di HP, Gratis

> FreeMP3Downloads: Gratis Download Lagu MP3 dan MP4, Cukup Ketik Judul Lalu Save di HP

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement