Waspadai Obesitas Jika Tak Ingin Terkena Diabetes
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas jangan dipandang hanya sebatas menganggu penampilan. Pasalnya, obesitas merupakan awal munculnya penyakit.
Pakar Metabolik Endokrinologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Dyah Purnamasari SpPD, mengungkap obesitas merupakan salah satu penyebab resiko diabetes di kalangan perempuan.
"Satu hal yang mendasari penyakit adalah obesitas, ini penyakit. Obesitas juga yang menyebabkan gangguan pada jantung koroner, stroke, bahkan diabetes," kata Dyah di Jakarta, Senin (13/5).
Dikatakan Dyah, data terakhir menyebutkan obesitas dikalangan perempuan Jakarta mencapai 53.6 persen. Kebanyakan dari mereka berusia 30-50 tahun, yang artinya usia produktif.
Ketika dilakukan tes glukosa dan kolesterol antara penderita obesitas dan bukan penderita maka terlihat perbedaan parameter metabolik. Seperti misal, angka parameter glukosa dan kolesterol lebih tinggi.
"Dari berat badan saja, penderita obesitas 4 kali beresiko terkena sindrom metabolik, dan 2 kali beresiko diabetes ketimbang mereka yang tidak menderita obesitas," ujar dia.
Dyah mengungkap cukup mudah untuk mengetahui apakah seseorang termasuk obesitas yaitu mengukur lingkar pinggang. Meskipun berat badan cukup namun lingkar perut lebih dari 80 cm itu sudah termasuk obesitas. "Ini yang perlu diwaspadai," katanya.