Miguel Herrera, Pilihan Terakhir Meksiko

Reuters/Paulo Whitaker
Miguel Herrera
Rep: Satria Kartika Yudha Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Meksiko harus melakukan empat kali pergantian pelatih untuk mengamankan tiket putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. Pilihan terakhir akhirnya jatuh kepada mantan bek tim nasional mereka, Miguel Herrera.

Herrera ditunjuk menggantikan Victor Manuel Vucetich setelah Meksiko menuai kekalahan 1-2 dari Kosta Rika pada laga terakhir babak keempat fase kualifikasi Piala Dunia 2014 zona CONCACAF yang membuat mereka gagal gagal lolos langsung ke Brasil 2014.


Namun, beruntung buat Meksiko, Amerika Serikat mampu mengalahkan Panama 3-2 di laga lainnya. Sehingga membuat Meksiko berhak finis di posisi keempat klasemen akhir untuk menjalani babak playoff melawan Selandia Baru pada November 2013. 

Keputusan Federasi Sepak Bola Meksiko menunjuk Herrera berbuah manis. Herrera sukses mengemban tugasnya untuk menjalani babak playoff melawan Selandia Baru. Tim berjulukan El Tri secara perkasa menang telak dengan agregat 9-3.

Sebelum Herrera menerima tongkat kepelatihan dari tangah Vucetich, Meksiko sebelumnya  juga telah menunjuk pelatih Luis Tena untuk menggantikan posisi Jose Manuel de La Torre. Empat kali pergantian pelatih itu terjadi hanya dalam kurun waktu enam pekan.

Herrera membuat banyak perubahan signifikan. Herrera yang sadar akan lemahnya barisan pertahanan Meksiko, kemudian mengubah formasi secara signifikan dengan menerapkan pola 5-3-2.

Strategi memasang tiga bek tengah dan dua bek sayap ini perlu dilakukan untuk menutup celah tembok pertahanan yang sering kebobolan pada babak kedua akibat lemahnya stamina bek veteran.

"Formasi 5-3-2 ini akan terus saya mantapkan. Saat ini pemain masih beradaptasi dengan perubahan tersebut," ungkap Herrera.

Herrera mengungkapkan formasi itu cocok bagi Meksiko. Apalagi, Meksiko memiliki gelandang muda enerjik seperti Isaac Brizuela.

Brizuela, ujar dia, memiliki kemampuan dribel luar bisa dan yang terpenting mempunyai visi luar biasa untuk menciptakan peluang melalui serangan balik guna memanjakan para striker oportunis Peralta.

Sentuhan Herrera langsung mengundang decak kagum. Meksiko sukses menggasak Selandia Baru dengan skor telak 5-1 pada leg pertama di markas Meksiko pada 13 November 2013.

Meksiko pun memetik kemenangan 4-2 pada leg kedua saat bergantian melawat ke kandang Selandia baru, tujuh hari berselang. Oribe Peralta menjadi bintang dengan mencetak lima gol pada dua pertandingan tersebut.

Atas penampilan memukau di babak playoff itu, Meksiko akhirnya yakin dengan sosok Herrera. Tanpa pikir panjang, Meksiko langsung mempercayai Herrera untuk mendampingi Rafael Marquez dkk di Brasil.

"Menjadi pelatih Meksiko adalah mimpi terbaik saya yang menjadi kenyataan," Herrera mengungkapkan.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler