Faktor Penentu Timnas Swiss

Reuters/Arnd Wiegmann
Pemain Timnas Swiss melakukan pemanasan saat sesi latihan di Porto Seguro pada Jumat (13/6).
Rep: C79 Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Swiss akan menghadapi Ekuador di laga Grup E Piala Dunia 2014 pada Ahad (15/6) malam ini. Ada beberapa fakto penentu yang bisa mempengaruhi permainan Swiss.

Pemain Andalan: Xherdan Shaqiri


Xherdan Shaqiri bukanlah merupakan orang Swiss asli. Ia lahir di Yugoslavia, 10 Oktober 1991. Menimba ilmu di klub lokal Swiss, SV Agust, pemain bertinggi 169 sentimeter pun tumbuh sebagai salah satu calon bintang sepak bola.

Hal yang akhirnya membuat Swiss menaturalisasi pemain berdarah Kosovo itu. Shaqiri masih berperan sebagai penyokong di Bayern Muenchen, tapi di Swiss dia memegang kunci dalam aspek kreativitas menyerang. Bermain di kanan, tapi rajin menjelajah semua sisi.

Strategi: Serangan Rapi nan Mematikan
Swiss yang sekarang lebih menampilkan gaya sepak bola menyerang ketimbang Swiss pada Piala Dunia 2010  yang dikenal karena bermain defensif. Bermain dengan umpan-umpan yang rapih dan penguasaan bola, anak asuh Ottmar Hitzfeld ini pun tak segan menekan lawan. 

Dua gelandang bertahan menjaga bentuk kedisiplinan antara lini depan dan belakang. Tapi salah satu dari mereka bisa didorong ke depan ketika Swiss melakukan penyerangan.

Bermain dengan formasi 4-2-3-1, keseimbangan lini tengah dapat menjaga alur bola hingga mencapai pertahanan lawan.
   
Pelatih: Ottmar Hitzfeld
Keberanian Hitzfeld mengandalkan para pemain muda setelah berakhirnya era Alexander Frei dan Marco Streller disebut-sebut memberikan andil besar dalam kesuksesan Swiss.

Kombinasi pemain berpengalaman seperti Tranquillo Barnetta, Gokhan Inler dan Philippe Senderos dengan pemain muda berbakat semisal Xherdan Shaqiri, Fabian Schar, Granit Xhaka dan Valentin Stocker, juga berpengaruh dalam membangun kekuatan dan keseimbangan tim.

"Ini adalah sebuah tim yang tidak bersembunyi. Kami bersedia mengambil risiko," ujar Hitzfeld seperti dilansir Goal.

Hitzfeld juga tercatat sebagai pelatih yang sudah memenangkan 19 trofi klub termasuk dua titel Liga Champions bersama Borussia Dortmund (1996/1997) dan Bayern Muenchen (2000/2001).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler