Para Penjaga Gawang Bersinar di Piala Dunia 2014

Reuters/Ruben Sprich
Tim Howard
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Lionel Messi, Neymar dan Robin van Persie boleh saja menjadi berita utama, namun pahlawan sebenarnya di Piala Dunia adalah para penjaga gawang seperti Tim Howard, Guillermo Ochoa dan Julio Cesar yang berjuang mati-matian di lapangan.

"Dua kata.. TIM HOWARD #respect (penghormatan)," demikian kicauan sederhana di jejaring sosial Twitter yang dibuat oleh kapten Belgia, Vincent Kompany, setelah kemenangan 2-1 atas Amerika Serikat di babak 16 besar, Selasa (Rabu dini hari).

Romelu Lukaku, yang mencetak gol kemenangan bagi Belgia, dan Dries Mertens, keduanya memeluk Howard, kiper Everton berusia 35 tahun, pada akhir pertempuran yang berjalan 120 menit itu.

Enam belas penyelamatan, beberapa dilakukan di jarak dekat, dua penyelamatan membuang bola di atas mistar gawang, adalah sebuah catatan terbaik baru bagi penjagaaan gawang setelah Piala Dunia 1966.

Lini pertahanan AS sepertinya tidak bisa menahan gempuran lini serang Belgia yang terdiri dari pemain seperti Eden Hazard, Mertens, dan Divock Origi.

Pelatih AS, Jurgen Klinsmann, mengatakan Howard mempertahankan permainan tim mereka dengan benar hingga akhir permainan. Pemain AS mempunyai sejumlah peluang untuk menyamakan kedudukan hingga menit-menit terakhir pertandingan.

"Cara Tim bermain malam ini sangat fenomenal," kata Klinsmann. "Selama pertandingan berlangsung, didukung oleh performa Tim, kami kembali lagi ke permainan."

Pujian serupa ditujukan kepada Ochoa karena membawa Meksiko menahan imbang Brasil 0-0 di pertandingan Grup A dan Cesar karena membawa Brasil menang atas Cile untuk lolos ke perempat final.

Kiper Kosta Rika, Keylor Navas, juga merupakan pahlawan bagi timnya ketika bermain dengan 10 pemain. Mereka mengalahkan Yunani di babak 16 besar.

Kiper sebagai libero


Kiper Jerman, Manuel Neuer, beberapa kali berlari keluar dari kotak penalti untuk menghalau bola gempuran pemain Aljazair di pertandingan Senin.

"Dia bereaksi seperti seorang libero dan melindungi kami dari banyak situasi berbahaya," kata pelatih Jerman, Joachim Loew.

Neuer bermain gemilang dengan Bayern Munich, namun bagi para penjaga gawang lainnya, penampilan gemilang bisa menjadi penyelamat karir mereka.

Kiper Meksiko Ochoa, yang menahan Brasil selama 90 menit, tidak lagi bermain di klub setelah klub Prancis Ajaccio dibuang ke divisi kedua dan dia juga telah habis masa kontraknya.

Penyelamatan dengan satu tangannya terhadap sundulan striker Brasil, Neymar, dibandingkan dengan penyelamatan legendaris kiper Inggris, Gordon Banks, saat melawan Pele di Piala Dunia 1970.

"Saya sangat tersanjung," kata Ochoa, yang berusia 29 tahun, terhadap pembandingan tersebut. "Tentu saja saya lebih memilih sedikit bekerja (di depan gawang)."

''Permainannya di Fortaleza telah menarik perhatian sejumlah klub Inggris termasuk Liverpool,'' demikian menurut laporan media.

Kiper Kosta Rika, Navas, juga salah satu kiper yang mendapatkan gelar pemain terbaik ketika mengalahkan Yunani untuk bisa lolos ke babak perempat final pertama kalinya bagi negaranya.

Navas telah dijuluki sebagai 'Kelinci Keberuntungan' negaranya, nama panggilan Luis Gabelo Conejo, yang menjaga gawang Kosta Rika di Piala Dunia 1990.

Menghalangi Italia dan Uruguay di fase grup, Navas sekali lagi bermain gemilang ketika dia mementahkan tembakan pemain Yunani, Fanis Gekas, di babak adu penalti.

Navas yang bermain di klub Spanyol, Levante, mengatakan, "saya telah menghadapi para pemain hebat dan saya tidak takut. Bermain dengan yang terbaik menjadi tantangan yang bagus untuk saya."

Sementara itu, kiper Brasil Julio Cesar berharap dua penyelamatan yang dia lakukan ketika melawan Cile akan mengubah dia dari musuh nasional menjadi sosok yang dihormati bersama dengan legenda sepakbola Brasil lainnya.

Kiper 34 tahun itu menjadi bulan-bulanan dan disalahkan atas kekalahan Brasil dari Belanda di babak perempat final Piala Dunia 2010.

Cesar ketika itu membawa salib, yang diberikan oleh kiper penggantinya Victor, ketika dia menjaga gawang Brasil manakala beradu penalti dengan Cile. Dia menepis dua tendangan penalti dan tembakan Gonzalo Jara melebar dari gawang.

"Julio Cesar dan gawangnya menyelamatkan Brasil dari penghinaan di negeri sendiri," tulis koran Folha de Sao Paulo di halaman depan.

"Dicap sebagai musuh setelah Piala Dunia (2010) menjadi hal yang buruk bagi saya," kata Cesar. "Saya mendapatkan dukungan dari keluarga yang selalu mendukung saya. Hal ini membuat saya memiliki kekuatan untuk melangkah ke depan," kata kiper tersebut sambil menahan air matanya.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler