DPR: Teror Bom di Madinah Aksi Biadab
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang terjadi di tiga kota di Arah Saudi yakni Madinah, Qatif dan Jeddah. Terlebih serangan teror tersebut terjadi saat bulan suci Ramadhan dan di kota suci umat Islam yaitu Madinah.
"Saya mengutuk keras aksi-aksi biadab seperti ini. Apalagi sasaran teror, salah satunya adalah Masjid Nabawi yang menjadi salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam dan Madinah adalah kota suci bagi umat Islam setelah Mekkah," katanya di Jakarta, Selasa (5/7).
Dia mengatakan serangan bom bunuh diri itu sangat tidak bisa ditoleransi dan jauh dari nilai-nilai keagamaan, apalagi serangan ini terjadi menjelang umat Islam di seluruh dunia ingin merayakan Idul Fitri.
Politikus Partai Golkar itu mengaku sangat sedih dan prihatin karena ledakan tersebut terjadi pada bulan suci Ramadhan dan menjelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah sehingga dirinya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban.
"Besok (Rabu, 6/7), umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tapi, kita justru mendapatkan kabar duka dari saudara-saudara kita umat Islam di Arab Saudi," ujarnya.
(Baca: Kota Madinah Diguncang Bom Bunuh Diri)
Ade meminta seluruh masyarakat untuk terus mewaspadai gerakan radikalisme khususnya di Indonesia. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Luar Negeri memastikan masyarakat Indonesia yang ada di Arab Saudi khususnya yang berada di tiga kota yang mendapat serangan teror, agar terjamin keamanannya.
"Mohon kepada Kementerian Luar Negeri melalui KBRI dan KJRI untuk memastikan adanya perlindungan terhadap WNI yang ada di Arab Saudi," ujarnya.
Menurutnya saat ini banyak warga Indonesia yang sedang melaksanakan umrah di akhir Ramadhan sampai Lebaran di Arab Saudi sehingga mereka harus mendapatkan perlindungan yang maksimal.