DPR Lobi Kelanjutan Beasiswa Mahasiswa Indonesia di Turki

istimewa
Mahasiswa Indonesia di Turki
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PEHN -- Sejumlah isu termasuk penghentian beasiswa untuk mahasiswa Indonesia di Turki menjadi perhatian delegasi DPR RI dalam pertemuan bilateral dengan delegasi Parlemen Turki. Agenda ini berlangsung di sela-sela sidang 1st Executive Council and Staff and Financial Regulations APA (Asian Parliamentary Assembly) yang diadakan di Phnom Penh, Kamboja, 26 – 27 September 2016.
 
 Dua perwakilan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Juliari Batubara dan Jazuli Juwaini memberikan perhatian pada persoalan pelajar Indonesia yang ada di Turki. Dua duta BKSAP ini bersama-sama memperjuangkan kelancaran mahasiswa Indonesia yang menuntut Ilmu di negara tersebut.
 
 “Kami berharap Parlemen Turki dapat memberikan solusi alternatif kepada Pemerintah Turki mengenai pembiayaan beasiswa tersebut,” kata anggota delegasi DPR Jazuli Juwaini dalam keterangan pers.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab antara kedua belah pihak tersebut, ia menyebut DPR memberikan perhatian dan berupaya mencarikan solusi bagi sekitar 280 mahasiswa peserta program PASIAD yang terhenti akibat pergolakan politik di negara tersebut.
 
Pada bagian lain Ketua Delegasi DPR Juliari Batubara juga memberikan apresiasi atas pemberian akses konsuler bagi tiga mahasiswa Indonesia yang sempat ditahan otoritas Turki dengan tuduhan terlibat gerakan Hizmet/FETO. Saat ini KBRI Ankara sudah memperoleh akses kekonsuleran pada mahasiswa Indonesia yang ditahan dan dijadwalkan akan menjalani persidangan pada bulan November 2016.
 
 “Kami berterimakasih atas kerjasama pemberian akses konsuler yang diberikan oleh pemerintah Turki kepada pelajar Indonesia di Turki dan kerjasama yang baik antara instansi terkait untuk permasalahan tersebut,” tutur Juliari.
 
Menanggapi hal tersebut, Buryan Kayaturk, selaku Ketua Delegasi Parlemen Turki menyatakan bersedia membantu perihal penghentian beasiswa mahasiswa Indonesia dan berjanji akan mengangkat isu ini dalam pembukaan paripurna Grand National Assembly.
 
Delegasi DPR RI dan Parlemen Turki sama-sama berharap kerjasama di antara dua negara akan semakin meningkat di sektor perdagangan yang saat ini dibahas melalui Indonesia-Turkey Comprehensive Trade Agreement (IT-CTEPA). Kedua pihak juga sepakat meningkatkan dialog antara Indonesia danTurki pada berbagai bidang termasuk menuntaskan permasalahan islamofobia


sumber : pemberitaan DPR
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler