Anggaran Minim, Komisi X Ragu Asian Games 2018 Bisa Sukses
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nuroji menyampaikan anggaran Asian Games 2018 merupakan yang terkecil jika dibandingkan pelaksanaan Asian Games dibeberapa negara pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya anggaran yang disiapkan secara keseluruhan oleh pemerintah untuk pelaksanaan Asian Games 2018 hanya sekitar delapan triliun rupiah, angka tersebut masih jauh lebih kecil daripada pembiayaan yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain untuk suksesnya Asian Games.
“Perbandingan yang disiapkan oleh kita ini masih jauh. Pada Asian Games 2002 saja diperlukan dana Rp 26,9 triliun, lalu pada tahun 2006 dana yang diperlukan Rp 25,8 triliun, dan pada tahun 2010 sebesar Rp 180,7 triliun, kemudian yang terakhir pada tahun 2014 senilai Rp 23,1 triliun. Sedangkan tahun 2018 di Indonesia kita hanya menyiapkan anggaran Rp 7,9 triliun,” ujar Nuroji saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6)
Namun Nuroji menegaskan seandainya perhelatan Asian Games 2018 ini bisa sukses, maka hal itu sudah sangat luar biasa. Hanya saja dengan anggaran yang sangat kecil untuk menggelar multievent sekelas Asian Games, dia mengaku ragu. Maka dari itu, kata Nuroji, jika masih ada kesempatan untuk meningkatkan anggaran itu, maka secara pribadi dirinya akan mendukung untuk dinaikkan anggarannya.
“Jujur saja saya ragu dengan masalah pendanaan, ditengah-tengah sulitnya keuangan negara kita, pelaksanaan Asian Games ini harus benar-benar diperhitungkan dengan matang," katanya.
Meski demikian, dia tetap mengingatkan dan meminta kepada kementerian terkait untuk mempersiapkan pelaksanaan Asian Games 2018 dengan sangat matang. Tidak hanya sukses dalam meraih medali yang diperjuangkan oleh para atlet, tapi juga penyelenggaraan yang terbaik yang harus disuguhkan oleh negara.
Kata Nuroji, karena ini merupakan kehormatan bangsa. "Ini merupakan taruhan bangsa, gagal dan tidaknya bergantung pada bangsa kita dalam mempersiapkannya,” ujar Politikus Partai Gerindra itu.