Ingin Jajal Lomba Lari? Mulailah dari 5 Km
Pelari pemula sebaiknya mengikuti lomba secara bertahap, dimulai dari 5 km.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengikuti lomba kerap menjadi ajang pembuktian diri bagi sebagian orang yang gemar berolahraga lari. Selain itu, perlombaan bisa mendatangkan tantangan tersendiri bagi sebagian orang.
Namun, jika Anda merupakan pelari pemula, sebaiknya jangan langsung pasang target ambisius, misalnya dengan mendaftar untuk ikut lomba 10 kilometer. Mulailah dengan 5 km terlebih dahulu.
"Nggak boleh terlalu cepat, jadi 5 km dulu,” ujar pelatih lari dari Gantarvelocity, Agung Mulyawan, ditemui di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Pelatih yang akrab disapa Agung Gantar itu mengatakan, para pelari pemula perlu mempersiapkan diri untuk perlombaan 5 km dengan serangkaian persiapan dan pelatihan. Masa latihannya sekitar tiga bulan.
“Tapi itu hanya untuk yang sekadar finis saja atau finish strong,” ungkap dia.
Agung menjelaskan, pelari pemula perlu berlatih minimal dua kali dalam satu pekan. Mereka yang memiliki kesibukan utama di kantor, bukan seorang pelari profesional, bisa mencoba jadwal latihan seperti ini.
Istirahat, menurut Agung, juga termasuk latihan. Oleh sebab itu, latihan persiapan pun harus diimbangi dengan istirahat. Selain itu, tingkat stres pelari jelang perlombaan juga harus diperhatikan.
Agar lebih terpantau dan terarah, pelari pemula sebaiknya didampingi pelatih atau kapten yang memimpin komunitas. Agung pun menyarankan mereka yang tertarik untuk ikut lomba untuk bergabung dengan komunitas.
“Karena seorang kapten tahu mana yang baru, mana yang enggak. Dia bisa mengatur orang-orangnya. Kalau baru ya jangan terlalu berat terlebih dulu. Kapten juga sudah tahu teori-teori latihan dan berpengalaman,” ungkap dia.
Jika tidak bergabung dengan komunitas, menurut Agung, pelari pemula memiliki risiko cedera lebih tinggi. Akibatnya, pelari pemula tak ingin mencoba untuk berolahraga lari lagi.
Jika pelari telah berpengalaman dan ingin mengikuti perlombaan yang lebih jauh lagi, seperti 10 kilometer, maka persiapan latihan pun ikut diperpanjang. “Mungkin sampai dua tahun,” tutur Agung.