Pasien DBD di RSD Gunung Jati Meningkat

Pasien DBD yang dirawat di RSD Gunung Jati mencapai 26 kasus.

Antara/Syifa Yulinas
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (11/3/2020).(Antara/Syifa Yulinas)
Rep: Lilis Handayani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSD Gunung Jati, Zulfikar, menyebutkan, sepanjang Januari 2020, pasien DBD yang dirawat di RSD Gunung Jati mencapai 26 kasus. Sedangkan pada Januari 2019, jumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit itu hanya enam kasus.

Selain itu, jika dilihat selama empat bulan terakhir, maka kasus DBD pada Oktober 2019 hingga Januari 2020 juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang Oktober 2019 – Januari 2020, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSD Gunung Jati mencapai 55 orang. Sedangkan sepanjang Oktober 2018-Januari 2019, jumlah pasien DBD yang dirawat hanya 18 orang.

‘’Dilihat dari umur pasien DBD, rata-rata antara 15 sampai 24 tahun,’’ kata Zulfikar, Kamis (12/3).

Untuk mencegah DBD, Zulfikar mengimbau masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yakni, dengan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) tempat penampungan air. Pasalnya, tempat itu biasa dijadikan tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti penyebar virus DBD.

‘’Jangan lupa terapkan juga pola hidup bersih dan sehat setiap hari,’’ tandas Zulfikar.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler