Sri Mulyani Tambah Anggaran Corona Kemenkes Rp 1 Triliun
Dengan penambahan ini, anggaran Kemenkes pada tahun ini mencapai Rp 58 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp 1 triliun untuk melakukan pencegahan dan penanganan terhadap virus corona (Covid-19). Kebutuhan pendanaan ini termasuk untuk logistik perlindungan diri hingga penanganan pasien di rumah sakit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, besaran dana tersebut sudah melalui koordinasi dengan Kemenkes. Penambahan anggaran ini, sekaligus memberikan keyakinan bahwa Kemenkeu selalu siap menyediakan anggaran untuk langkah antisipatif.
Dengan penambahan dana tersebut, anggaran Kemenkes sepanjang tahun ini berarti mencapai Rp 58 triliun. "Kemenkes dapat melakukan berbagai langkah untuk menghadapi Covid-19 tanpa terhalang kendala anggaran," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Stimulus Kedua Penanganan Dampak Covid-19 di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).
Langkah-langkah di bidang kesehatan termasuk di dalamnya, seperti menyiapkan 132 rumah sakit rujukan dan melakukan edukasi materi kesiapsiagaan dalam menghadapi Covid-19. Selain itu, untuk program manajemen klinik, pemeriksaan laboratorium hingga komunikasi risiko melalui hotline.
Selain menambah anggaran untuk Kemenkes, Sri menambahkan, pihaknya juga memberikan dukungan melalui pengawasan di pintu-pintu masuk. Khususnya terkait peralatan medis yang memang sedang dibutuhkan di dalam negeri.
Pemerintah juga terus meningkatkan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan terus melakukan monitoring terhadap mereka yang di-suspect atau telah positif terkena virus. "Kami dari Kemenkeu akan mendukung kebutuhan anggarannya," tutur Sri.
Pemerintah pusat juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam pengadaan disinfektan untuk sarana dan prasarana transportasi publik. Pengadaan ini sudah dilakukan di berbagai jenis transportasi, termasuk kereta dan MRT.
Ke depannya, Sri berharap, anggaran tersebut juga dapat dimanfaatkan perusahaan farmasi Indonesia untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan.