Bacaan Alquran Bisa Menenteramkan Hati

Allah menciptakan Alquran terlebih dahulu sebelum menciptakan makhluknya.

Mgrol100
Bacaan Alquran Bisa Menenteramkan Hati.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keutamaan orang yang membaca dan belajar Alquran adalah mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadits nabi yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Al Hakim dari Annas, disebutkan mereka yang senang membaca dan mempelajari kandungan Alquran akan menjadi 'keluarga' Allah dan orang terdekatnya-Nya.

Pilihan Allah dengan memberikan kemuliaan terhadap mereka yang membaca Alquran, merupakan hal yang wajar karena Allah sendiri memuliakan firman-Nya itu. Allah menyebutkan Dia sendiri yang menurunkan Alquran dan Dia pula yang menjaganya (Al Hijr-19).

Baca Juga


Sementara dalam hadits yang diriwayatkan Abu Na'im dari hadits Nu'man bin Basyir, Rasulullah mengatakan: "Seutama-utama ibadah ummatku adalah membaca Alquran". Sedangkan dalah hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Ali r.a, disebutkan: "Barangsiapa membaca Alquran, lalu memeliharanya, lalu menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, Allah memasukkan dia ke dalam surga."

Dalam Alquran surah Al Israa' ayat 82 disebutkan, Alquran bisa menjadi obat penawar dan pembawa kesejukan bagi orang-orang yang beriman. Sementara tidak demikian halnya bagi orang yang dzalim, yakni hanya mendapatkan kerugian.

Rasulullah mengatakan, hati manusia itu berkarat seperti halnya besi berkarat. "Lalu ditanyakan, apa obatnya ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, 'membaca Alquran dan ingat pada kematian'". (HR Al Baihaqi dari hadis Ibnu Umar).

Abu Hurairah r.a juga mengatakan: "Sesungguhnya rumah yang didalamnya dibacakan Alquran, maka lapanglah penghuninya, banyak kebaikan, malaikat menghadirinya dan syaitan-syaitan meninggalkannya. Sebaliknya, rumah yang tak dibacakan Alquran, maka sempitlah penghuninya, sedikit kebaikannya, malaikat meninggalkannya dan syaitan-syaitan mendekatinya. Alquran yang kaya dengan kandungan ilmu pengetahuan, selain memberikan pahala bagi yang membaca, juga bisa menjadi penentram jiwa, terutama bila dibaca dengan tata cara yang dianjurkan.


Menurut Imam Al Ghazali dalam bukunya Ihyaa' Ulumuddin, disebutkan setiap huruf Alquran dijaga oleh para malaikat dan masing-masing malaikat ikut mendoakan kesejahteraan mereka yang membacanya. Kitab suci Alquran terdiri dari 114 surat, 6.616 ayat, yang diturunkan secara bertahap di Makkah dan di Madinah.

Sedangkan menurut Munawar Khalil dalam bukunya Al Quran dari Masa ke Masa (Ramadani, Semarang, 1952), dengan mengutip ulama Madinah Imam Atha bin Yasar, disebutkan jumlah kalimat dalam Alquran sebanyak 77.439 kalimat, dengan jumlah huruf sebanyak 325.345 huruf.

Dengan demikian, maka mereka yang membaca Alquran, berarti didoakan oleh 325.345 malaikat. Para sahabat Nabi yang tercatat menjadi penulis wahyu sebanyak 26 orang, namun ada yang menyebutkannya sebanyak 42 orang.

Mereka antara lain Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Zubair bin Awwam, dan Amir bin Fuhairah. Namun dari para penulis itu, ada yang secara khusus ditugaskan sebagai pencatat wahyu dan ada pula yang bersifat sementara.

Mereka yang terkenal sebagai penulis wahyu adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, yang kemudian dikenal sebagai khalifah setelah Rasulullah wafat. Saking istimewanya Alquran, sebelum menciptakan makhluknya, Allah terlebih dahulu membaca ayat-ayat Alquran selama 1.000 tahun, yakni membaca surah Thaha dan surah Yasin.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ad Dhamiri dari Abu Hurairah, disebutkan, ketika malaikat mendengar Alquran dibacakan, dia mengatakan: "Beruntunglah umat yang Alquran diturunkan kepadanya, beruntunglah hati yang menghafalkannya, dan beruntunglah lidah yang membacanya. Hadits ini, kendati pun terbilang lemah, namun banyak hadits-hadits lain yang menguatkan, bahwa Alquran memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah. Bahkan Alquran sudah tertulis di lauhul mahfudz sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler