Indonesia Dukung Keputusan Jepang Soal Olimpiade 2020

Indonesia tak mau bersikap seperti negara lain yang menyerukan penundaan olimpiade.

Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023 Raja Sapta Oktohari.
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan tetap mendukung apapun keputusan tuan rumah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ini terkait soal penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo yang nasibnya hingga kini masih dipertanyakan.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menanggapi lantangnya seruan dari masyarakat olahraga di dunia yang mendesak Olimpiade Tokyo ditunda. Ini mengingat adanya kondisi pandemi global covid-19 yang melanda banyak negara.

"Sikap kami dari kemarin pada saat video conference, kami bilang mendukung setiap keputusan dari IOC, karena kami percaya IOC pasti mengedepankan keselamatan para atlet," kata pria yang karib disapa Okto itu saat dihubungi dari Jakarta, Senin (23/3).

Okto mengatakan. pihaknya tidak ingin banyak berspekulasi maupun bersikap seperti negara lain yang menyerukan agar pesta olahraga empat tahunan itu ditunda. Indonesia, lanjut dia, harus menunjukkan dukungannya demi memuluskan langkah menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. "Iya (mendukung) karena kami punya kepentingan (lolos bidding tuan rumah Olimpiade 2032) dan kami tidak akan mempengaruhi apa-apa karena Jepang itu bagaimanapun harus kami dukung," ucapnya.

Apapun keputusannya nanti, lanjut Okto, Indonesia hingga kini masih terus bersiap menuju Olimpiade 2020. Kekhawatiran virus corona tak lantas membuat pelatnas terhenti.

Sebagai respons terhadap seruan penundaan yang semakin kencang, IOC dan panitia penyelenggara Tokyo 2020 yang awalnya bersikeras bahwa Olimpiade 2020 akan tetap digelar sesuai jadwal, kini sepakat untuk mulai membicarakan skenario alternatif, termasuk skenario penundaan.

"IOC berkoordinasi penuh dengan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, pemerintah Jepang, serta pemerintah wilayah Metropolitan Tokyo, memulai pembicaraan dengan peninjauan menyeluruh atas perkembangan situasi kesehatan di dunia, dampaknya terhadap Olimpiade Tokyo, termasuk skenario penundaan," demikian penyataan resmi IOC.

Pembicaraan tersebut diperkirakan akan membuahkan hasil dalam kurun waktu empat pekan.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler