India Lockdown 3 Minggu, Warga Serbu Pertokoan
Warga India panik setelah Presiden Modi menyerukan lockdown selama 3 minggu.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Warga India menyerbu toko bahan makanan dan kimia untuk membeli stok bahan kebutuhan pada Rabu (25/3). Kondisi itu terjadi setelah Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan isolasi wilayah yang akan menempatkan 1,3 miliar orang berada di dalam rumah untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Orang-orang di kota-kota utama Delhi, Mumbai, dan Bengaluru segera bersiap-siap setelah Modi menyelesaikan pidato yang disiarkan televisi secara nasional. Pengumuman itu dilakukan hampir empat jam sebelum mulai diberlakukan.
Ketika negara bersiap menutup perbatasan, antrean panjang truk yang membawa susu, buah-buahan, dan sayuran berliku-liku di jalan raya. Suasana panik tercipta, meskipun Modi mengatakan layanan penting akan tetap beroperasi di seluruh negeri.
"Tidak ada instruksi yang jelas, polisi menyuruh kami untuk menutup toko," kata pedagang grosir di Delhi yang dibanjiri oleh orang-orang yang ingin membeli persediaan makanan kering dan susu, Ram Agarwal.
Flipkart dari Walmart Inc telah menangguhkan layanan. Kondisi serupa pun terjadi pada layanan Amazon India, yang mengantarkan bahan makanan, tidak akan tersedia di beberapa kota.
Pekerja di layanan pengiriman susu daring bernama Anthony Thomas mengatakan, biasanya mendistribusikan 150 liter susu dan bahan makanan di Delhi setiap pagi. Namun, pengumuman isolasi wilayah membuat mereka harus tinggal di rumah. "Belum ada informasi tentang persediaan besok," katanya.
Tindakan Modi bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus di kota-kota kecil India setelah gelombang pertama virus corona terjadi di Delhi, Mumbai, dan kota-kota besar lainnya. Kasus-kasus yang dilaporkan dari bagian terpencil negara bagian barat Maharashtra telah memicu kekhawatiran tentang kemampuan sistem kesehatan masyarakat yang sangat kurang.
India hanya memiliki 0,5 tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang, dibandingkan dengan 4,3 di Cina dan 3,2 di Italia. Kondisi itu membuat India melakukan langkah pencegahan dengan penutupan 36 negara bagian.
Laporan terbaru, India telah mengonfirmasi 536 kasus corona dan 10 kematian. Modi dan pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia menghadapi gelombang infeksi pasang surut jika langkah keras tidak diambil.