Atasi Kulit Kering Akibat Terlalu Sering Cuci Tangan

Mencuci tangan dengan sabun terlalu sering memengaruhi lemak di kulit.

www.freepik.com
Mencuci tangan (ilustrasi).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Aktivitas mencuci tangan kini semakin sering dilakukan oleh masyarakat di tengah merebaknya virus corona Covid-19. Terlalu sering mencuci tangan rupanya dapat membuat kulit tangan Anda kering.

Bagkan bagi beberapa orang, akan muncul bercak-bercak putih di tangan. Dilansir di laman abc.net.au, ahli dari Dermatology Institute of Victoria, dr Greg Goodman, mengatakan terlalu sering mencuci tangan dengan sabun dapat mendatangkan efek kering karena menghilangkan beberapa lemak alami di kulit. "Kulit Anda terdiri dari sel-sel kulit pipih, dan kuat yang disatukan oleh zat berlemak, mortar," kata dia, baru-baru ini.

Mencuci tangan menggunakan sabun berulang kali memengaruhi lemak di kulit. Sabun bisa menghilangkan lemak dan membuat kulit mengering.


Mencuci tangan menggunakan sabun cair dan batang sama-sama memberi efek tersebut. Namun hal ini tergantung kandungan yang ada di dalam sabun.

Dr Goodman menyebut, sabun adalah kombinasi antara garam dan asam lemak. Kombinasi itu dapat menghilangkan lapisan asam pelindung kulit. Jika Anda memiliki keluhan kulit seperti eksim dan merasa sabun biasa berefek keras pada kulit, maka berkonsultasilah dengan ahli medis terkait alternatif sabun yang bisa digunakan.

Perwakilan Skin and Cancer Foundation Inc di Melbourne, Profesor Rosemary Nixon, mengatakan sabun cair dan batangan memiliki fungsi membersihkan yang sama untuk jenis kulit normal. Namun, dia menyarankan berhati-hati dengan penggunaan sabun cair. "Ada banyak alergen potensial dalam sabun cair," ujarnya.

Sabun cair cenderung memiliki wewangian dan pengawet di dalamnya. Semakin banyak kandungan tersebut, maka semakin besar potensi bagi Anda untuk bereaksi terhadap sesuatu.

Jika tidak dapat mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan hand sanitizer tangan dapat membantu membunuh virus tersebut di kulit. Dr Nixon mengatakan hand sanitizer sangat berguna untuk mengurangi tingkat infeksi di tempat-tempat seperti rumah sakit. Apabila Anda memiliki kulit normal, hand sanitizer bisa lebih lembut dibandingkan berulang kali menggunakan sabun dan air.

"Kami menemukan secara keseluruhan dengan meluasnya penggunaan hand sanitizer adalah berkurangnya dermatitis kontak pada petugas layanan kesehatan kami," kata dia.

Sebaliknya, jika Anda memiliki kulit sensitif atau kulit rusak, hand sanitizer tersebut bisa lebih mengiritasi dibandingkan sabun. Apalagi jika sudah ditambahkan wewangian dan pewarna.

Mengoleskan pelembab ke tangan dapat membantu menjaga kulit Anda. Dia merekomendasikan untuk menggunakan pelembab ringan sepanjang hari jika tangan kering atau iritasi.

Anda bisa menggunakan krim atau salep pada malam hari untuk memberikan tangan waktu untuk memperbaiki diri. "Jangan memilih yang wangi dan minyak esensial karena itu adalah hal-hal ekstra yang dapat menyebabkan alergi," kata dr Nixon. Untuk menghindari kontaminasi tangan Anda dengan virus corona, maka untuk sementara sebaiknya jangan berbagi pelembab dengan orang lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler