Pesawat Lionair Jatuh Saat Lepas Landas di Manila

Pesawat dioperasikan oleh Lionair.inc dan digunakan sebagai ambulans udara

Francis Malasig
Petugas memeriksa pesawat carter Lionair yang jatuh di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) pada Ahad (29/3).
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebuah pesawat Lionair yang akan menuju Tokyo, Jepang, jatuh di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) pada Ahad (29/3) pukul 20.00 waktu setempat. Ketua Palang Merah Filipina (RRC) Richard Gordon membenarkan hal ini di Twitter.

Dia mengatakan tim pemadam kebakaran dan medis telah dikirim untuk menanggapi insiden tersebut. "Tim pemadam kebakaran dan medis kami sudah dikirim ke Terminal 2 NAIA untuk menanggapi insiden kecelakaan pesawat yang melibatkan Lionair Flight RPC 5880," kata Gordon dilansir Sun Star, Ahad (29/3).

Dia menambahkan bahwa pesawat itu membawa delapan penumpang yakni seorang petugas medis, perawat, dokter, tiga awak pesawat, satu pasien asal Kanada dan rekannya. "Pesawat terbakar dan meledak saat lepas landas di landasan pacu NAIA 24," jelasnya.

Pesawat ini dioperasikan oleh Lionair.inc dan digunakan sebagai ambulans udara oleh departemen kesehatan Filipina untuk memerangi wabah virus corona. Lionair.inc merupakan perusahaan helikopter dan jasa jet charter eksekutif di Filipina.

Lembaga Penelitian untuk Pengobatan Tropis, lembaga Filipina yang berada di garis depan memerangi penyakit ini, menggunakan pesawat yang sama untuk mengangkut pasokan ke para pekerja medis di garis depan di provinsi-provinsi di seluruh Filipina.

Tidak ada penumpang yang selamat dari kecelakaan itu, kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Otoritas Bandara Internasional Manila (MIAA). Api berhasil dipadamkan pada pukul 21.02.

"Landasan pacu telah ditutup sementara karena penyelidik dari Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara Otoritas Penerbangan Sipil Filipina kini berada di lokasi untuk menentukan penyebab insiden itu," kata pernyataan MIAA.

Pesawat itu membawa delapan orang, termasuk pilot dan dua anggota awak, seorang dokter, seorang perawat, seorang petugas medis penerbangan dan seorang penumpang Amerika dan Kanada. New York Times melaporkan tidak jelas apakah para penumpang diterbangkan ke udara untuk perawatan penyakit Covid-19.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler