Boyolali Mulai Operasikan Rumah Sakit Darurat Covid-19

RS Darurat Covid-19 di Boyolali menggunakan gedung Rusunawa Kampung Rejosari.

Abdan Syakura/Republika
Pasien positif Covid-19 (Ilustrasi). Pemkab Boyolali mulai mengoperasikan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten Boyolali mulai mengoperasikan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di Rusunawa Kampung Rejosari Kelurahan Kemiri Kecamatan Mojosongo, Jawa Tengah, Senin (6/4). Pada acara peresmian beroperasinya RSD Covid-19 dengan memanfaatkan bangunan Rusunawa dua dari empat lantai tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Boyolali Muhammad Said Hidayat, dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan setempat dokter Ratri Survivalina.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Ratri Survivalina, RSD Covid-19 yang menggunakan gedung Rusunawa dua dari empat lantai yang ada, disiapkan untuk penegakan diagnosis dan screening terhadap pasien yang memiliki gejala mirip Covid-19.

Pasien statusnya pasien dalam pengawasan (PDP) untuk menuju penegakan diagnosis disediakan fasilitas Unit Gawa Darurat (UGD), sekaligus juga proses pemeriksaan screening, dan ditunjang oleh pemeriksaan radiologi serta pemeriksaan darah secara rutin.

Petugas medis yang bertugas di RSD Covid-19 ini, kata Ratri Survivalina, ada sebanyak 123 orang terdiri dari dokter spesialis paru, dokter umum, perawat, radiografer, petugas laboratorium, tenaga gizi, Psikolog, sanitarian, petugas ambulance, dan call center.

"Tenaga medis ada aparatur sipil negara (ASN), dari rumah sakit-rumah sakit, dan relawan. RSD Covid-19 disediakan ruang rawat inap ada 36 bed," kata Ratri.

Dia mengatakan pihaknya ikut memantau untuk memastikan RS isolasi tersebut disesuaikan dengan standar RS Paru-Paru. Bahwa, upaya pemasangan kaca-kaca tersebut untuk memisahkan antara pasien yang terinfeksi dan yang belum terinfeksi, serta untuk lantai dan dinding sudah direnovasi sesuai standar rumah sakit paru-paru.

Kendati demikian, pihaknya selalu mengimbau masyarakat agar menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), memprioritaskan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir termasuk penyediaan sarananya. Kemudian juga melaksanakan disinfeksi secara berkala di tempat yang berpotensi muncul virus.

Wakil Bupati Boyolali Muhammad Said Hidayat mengatakan RSD Covid-19 di Boyolali disiapkan untuk melayani pasien yang mengalami gejala ringan dan sedang. Pasien setelah ditangani di RSD ini, ketika sembuh langsung dapat diantarkan pulang dari tim rumah sakit ini.

Jika kondisinya lebih mengarah ke Covid-19, kata Said Hidayat, pasien akan dirujuk ke RSUD Pandan Arang Boyolali. RSD Covid-19 ini, hanya untuk menangani pasien dengan kondisi penyakit ringan dan sedang.

"Kami berharap meski tersedia RSD Covid-19 ini, tetapi warga Boyolali semoga tetap sehat dan wilayah masih zero Covid-19," kata Said Hidayat.

Pada acara mulai beroperasinya RSD Covid-19 di Rusunawa Boyolali, dilakukan simulasi cara penanganan pasien dalam pengawasan. Simulasi dilakukan mulai proses kedatangan pasien PDP dengan mobil ambulance kemudian masuk ruang UGD untuk penanganan darurat sebelum dibawa ke ruang isolasi.


Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler