Liga Primer Inggris Terancam Rugi Rp 20 Triliun
Inggris Raya kehilangan pendapatan di level yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kerugian mengerikan bisa dialami oleh Liga Primer Inggris andai musim 2019/2020 tak rampung. Chief Executive Liga Primer Inggris Richard Masters, memperingatkan liga bisa menghadapi kerugian sampai 1 miliar pound atau hampir Rp 20 triliun.
Menurut Richard, banyak sektor ekonomi produktif di Inggris Raya kehilangan pendapatan di level yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. ''Kami paling tidak mengalami kerugian 1 miliar poundsterling, jika kami gagal merampungkan musim 2019/20, dan kerugian lanjutan jika pandemi terus terjadi ke depan,'' ungkap Richard, dikutip dari Sky Sports, Rabu (8/4).
Richard menambahkan, dampak negatif tidak hanya terjadi pada keuangan 20 klub Liga Primer. Itu juga secara signifikasi merusak semua lanskap klub profesional. Bournemouth, Newcastle, Norwich dan Tottenham, adalah klub yang menggunakan dana pemerintah saat memberikan cuti pada staf non-pertandingan.
Awal pekan ini, pemimpin klasemen Liga Primer dan juara bertahan Liga Champions, Liverpool, sempat mengambil keputusan untuk menggunakan dana pemerintah terhadap 200 staf non-pertandingan. Keputusan itu kemudian dianulir the Reds setelah mendapatkan kritik.
Richard menyatakan, klub Liga Primer membayar pajak lebih dari 3 miliar pound per musim, termasuk lebih dari 1 miliar pound dari pemain. Namun, klub juga harus mengambil keputusan sulit untuk bisa melindungi masa depan mereka dan juga pegawainya.
''Penting untuk diketahui bahwa keputusan ini diambil dengan pemikiran untuk jangka pendek, menengah dan juga jangka pajang,'' ujar Richard.