Masjid-Masjid di Karachi Pakistan akan Tetap Gelar Tarawih
Tidak hanya tarawih aktivitas Ramadhan di Karachi berjalan normal.
REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI – Ulama Pakistan di Karachi dari berbagai aliran pemikiran mengadakan konferensi pers di Karachi Press Club pada Selasa (14/4) waktu setempat terkait pelaksanaan ibadah di tengah pandemi wabah corona atau Covid-19. Mereka menyatakan bahwa masjid dibuka kembali setelah sempat ditutup sebagai respons menghadapi wabah Covid-19.
Dilansir dari laman Pakistan Observer, Rabu (15/4), Mufti Muneebur-Rahman mengatakan, sholat tarawih dan iktikaf pada Ramadhan 1441 Hijriyah akan berlanjut sesuai jadwal. Meski kembali dibuka, dia meminta orang-orang yang datang ke masjid untuk tetap menjaga jarak sosial maupun fisik.
Mufti itu juga menuntut agar tagihan masjid dan lembaga keagamaan untuk diampuni dan mendesak negara untuk membantu dan mendukung Muslim di seluruh negeri. Sementara itu, Mufti Taqi Usmani mendesak pemerintah untuk tidak menangkap orang dari dalam masjid.
"Semua orang yang telah ditangkap (karena datang ke masjid) harus dibebaskan," katanya, yang juga meminta umat untuk mengenakan masker dan melakukan wudhu di rumah mereka sebelum datang ke masjid.
"Gulung karpet masjid dan pastikan sanitizer tersedia," kata Mufti Usmani menginstruksikan administrator masjid.
Mufti Usmani juga mengakui masih banyak orang yang tidak menerapkan pedoman pemerintah yang mengatur bahwa jumlah jamaah sholat di masjid tidak lebih dari lima orang.
Karena itu, dia meminta orang-orang untuk menerapkan tindakan pencegahan keamanan yang ditetapkan pemerintah.
Dia juga mengingatkan, bagi seorang Muslim, melakukan sholat berjamaah di bulan Ramadhan adalah wajib. Namun orang tua dan orang sakit tidak boleh datang ke masjid dan sholat di dalamnya.