Manfaat Makan Buah dan Sayur Saat Pandemi Virus Corona

Makan buah dan sayur sangat dianjurkan saat pandemi virus corona karena manfaatnya.

Pxhere/Dana Tentis
Manfaat Makan Buah dan Sayur Saat Pandemi Covid-19. Foto ilustrasi: Konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan bermanfaat bagi kesehatan
Rep: Karta Raharja Ucu Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat masa pandemi Covid-19 sekarang ini, masyarakat dianjurkan untuk menjaga kesehatannya. Salah satunya adalah rutin mengonsumsi buah dan sayur yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imun tubuh).

"Setidaknya masyarakat wajib mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C dan E. Kan WHO juga sudah menganjurkan agar kita mengonsumsi sayuran sebanyak 150 gram dan buah 250 gram per hari," kata ahli gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga



Menurut Ali, vitamin C bisa didapatkan dari buah pepaya, jeruk, dan jambu biji. Sementara itu, vitamin E bisa didapatkan dari produk sayuran seperti tauge, wortel, bayam, lobak hijau, dan brokoli.

"Agar tubuh kita mampu menangkal penyerbu-penyerbu asing (virus, kuman, dan bakteri) maka limfosit (sel darah putih) harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan produksi limfosit. Vitamin C bekerja seperti antibiotika di dalam tubuh untuk menghancurkan virus penyebab penyakit," kata Ali.

Ali mengatakan, vitamin C juga mampu meningkatkan kadar glutation di dalam tubuh yang bekerja setiap hari. Glutation adalah antioksidan pada tubuh yang dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. Konsumsi vitamin C 500 mg sehari dapat meningkatkan kadar glutation tubuh sampai 50 persen.

"Masalahnya konsumsi harian penduduk Indonesia per hari rata-rata hanya sekitar 100 gram. Ini menjadi tanggung jawab kita betapa pentingnya produk pertanian bagi imun tubuh," katanya.

Terkait dengan Covid-19, menurut Ali, vitamin C punya kemampuan untuk memperbaiki sistem kerja paru-paru. Mereka yang rajin mengonsumsi vitamin C berpeluang ada di level bugar dan segar serta terhindar dari derita bronkitis kronis. Apalagi, Covid-19 cendrung menyerang saluran pernapasan dan paru-paru.

Meski demikian, Ali menekankan perlunya edukasi konsumsi dengan pola gizi seimbang. Di dalamnya juga menekankan hidup sehat adalah hidup yang tidak melupakan konsumsi buah dan sayuran. "Setiap keluarga hendaknya menyediakan buah setiap hari sebagai bagian dari snack. Dengan keuntungan Indonesia yang beriklim tropis dan dapat menghasilkan beragam buah maka hendaknya masyarakat bisa memanfaatkan sumberdaya yang melimpah ini untuk mengembangkan pola konsumsi buah dan sayur yang baik untuk kesehatan," tuturnya.

Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Pertanian terus melakukan konsolidasi penguatan produksi kebun dan buah. Konsolidasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong terbentuknya satu kawasan satu varietas, baik di lahan terbuka maupun pekarangan rumah tangga secara berkelompok.

Di samping itu, Kementan juga mendorong kebun sayur dan buah yang ada agar dilakukan registrasi dan sertifikasi kebun untuk menjamin produksi yang berkualitas. Setidaknya, tahun ini Ditjen Horti menargetkan 2.200 kebun dan lahan usaha hortikultura diregistrasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler