Tak Ada Lagi Penolakan Pasien Covid-19 di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya terus memberikan edukasi mengenai covid-19.

Humas Pemprov Jawa Barat
Pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 bagi ulama, kiai, ustaz dan ustazah, di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Selasa (7/4). Sebanyak 370 pemuka agama dari kedua kabupaten tersebut dites karena memiliki interaksi sosial tinggi dan rawan terinfeksi COVID-19
Rep: Bayu Adji P Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyatakan penerimaan masyarakat kepada pasien Covid-19 di wilayahnya semakin baik. Saat ini, tak ada lagi penolakan baik kepada pasien Covid-19, baik yang telah sehat atau yang meninggal dunia.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, pada Ahad (19/4) terdapat satu pasien positif Covid-19 yang meninggal di wilayahnya. Namun, tak ada penolakan warga saat pasien dimakamkan.

"Tidak ada gejolak, alhamdulillah kesadaran masyarakat semakin tinggi. Penerimaan masyarakat semakin baik, semua sudah teredukasi dengan baik," kata dia, di Balekota Tasikmalaya, Ahad.

Budi mengakui, pada awalnya memang sempat ada penolakan dari masyarakat pada proses pengurusan jenazah pasien Covid-19. Menurut dia, hal itu merupakan hal yang wajar lantaran pemahaman masyarakat mengenai Covid-19 belum terlalu baik.

Namun, ia menambahkan, pihaknya secara masif melakukan edukasi ke masyarakat. Alhasil, pemahaman masyarakat terkait Covid-19 perlahan meningkat.

Berdasarkan catatan Republika.co.id, warga di Kota Tasikmalaya bahkan pernah menyambut salah satu pasien positif Covid-19 yang telah melewati masa isolasi di rumah sakit. Warga memberi dukungan secara moril, bahkan bergotong-royong membantu memenuhi kebutuhan pasien selama harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Budi menyampaikan rasa terima kasihnya lantaran masyarakat telah dapat memahami. "Terima kasih masyarakat sudah memahami dan tak membuat kegaduhan baru," kata dia.

Berdasarkan catatan Republika.co.id, telah ada empat pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Dua orang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) dan dua orang pasien positif Covid-19 yang diketahui melalui uji cepat (rapid test).

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler