Seruan Dewan Syuro Al-Irsyad Mengawali Puasa
Umat Muslim akan menjalankan awal puasa secara bersamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah memprediksi awal puasa tahun ini tidak ada perbedaan. Dengan demikian umat Muslim akan menjalankan awal puasa secara bersamaan.
"Insya Allah tahun ini tidak akan ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. Baik yang menggunakan metode imkanur rukyah, wujudul Hilal, maupun rukyah," kata Ketua Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah KH Abdullah Al-Jaidi saat dihubungi, Ahad malam.
Bahkan, kata KH Abdullah, Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah menegaskan bahwa, berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan Markaz Hisab Al-Irsyad di Jakarta, hingga pada tahun 2021 nanti, Insya Allah tidak akan ada perbedaan, karena posisi bulan pada saat maghrib hari ijtimak/konjungsi masih di bawah ufuk.
Akan tetapi Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah tetap mengharapkan dalam sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Pemerintah, di tengah keprihatinan pada wabah yang tengah melanda, semua pihak diharapkan untuk tetap membangun kebersamaan baik ramadhan tahun ini dan tahun tahun mendatang.
"Adapun prioritas kita sekarang ini adalah penyikapan situasi dan kondisi bangsa akibat wabah Covid-19," katanya.
Sehubungan dengan semakin merebaknya virus Corona (Covid 19) Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah menganjurkan kepada umat untuk tidak menyurutkan semangat beribadah, baik itu shalat tarawih, tadarus dan amalan shaum lainnya, walau semua itu dilakukan dalam rumah bersama keluarga.
"Hal ini sesuai dengan Fatwa MUI No.14 Tahun 2020 dan peraturan Pemerintah sesuai dengan kondisi masing masing daerah," katanya.
Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyatakan, penyelenggaraan shalat Tarawih di rumah masing-masing tidak akan mengurangi nilai ibadah puasa dan pahalanya. Karena sebagai Muslim, diperintahkan oleh Allah untuk menjaga keselamatan jiwa, termasuk menjaga dan memelihara kesehatan, baik untuk diri pribadi, keluarga dan umat manusia.
"Karena itu selama dalam menjalankan ibadah puasa, umat muslim untuk terus menerus tiada henti berdoa kepada Allah swt agar wabah Covid-19 ini dapat segera diangkat dari wilayah kita dan di muka bumi ini," katanya.
Umat Islam, kata KH Abdullah, mesti meyakini bahwa doa orang yang sedang berpuasa sampai berbuka tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahuwata'ala. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa "salah satu doa hamba Allah yang tidak tertolak doanya adalah seseorang yang sedang berpuasa sampai dia berbuka". Yang lainnya adalah doa imam yang adil dan doa orang yang terdholimi.
Untuk itu, Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengajak kepada semua masyarakat untuk mengikuti anjuran dan himbauan pihak-pihak yang berwenang. Terrmasuk mengikuti arahan dari pemerintah agar tetap berada di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah dan memaksimalkan semua aktivitas di rumah dengan segala alat dan cara yang sekarang telah didukung oleh tekhnologi informasi.
Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga meminta kepada masyarakat menunda bertemu dengan saudara yang berada di luar kota, rencana mudik ke kampung halaman atau saling kunjung mengunjungi antar karib kerabat demi untuk mencegah penyebaran covid-19 yang penularannya sangat cepat dan tidak terkendali.
"Kita dapat belajar pada negara-negara lain yang jumlah korbanya sangat menghawatirkan bagi kelangsungan hidup manusia," katanya.
Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga mengajak umat Islam untuk bersabar, tawakal, berserah diri serta berdoa kepada Allah agar wabah ini segera berakhir menjadi jalan keluar yang terbaik. Namun, kata KH Abdullah, tawakal hendaknya diiringi dengan ikhtiar, selain mengikuti arahan dan petunjuk dari pemerintah, juga terus bersinergi bersama elemen masyarakat di wilayah masing-masing.
"Insya Allah segala ikhtiar dan doa yang kita lakukan, covid-19 akan segera berakhir dan masyarakat dapat kembali hidup normal, menjadi pribadi dan masyarakat yang lebih berkualitas baik lahir maupun bathin," katanya.