Dokter: Pengidap Jantung dan Diabetes Berisiko Corona Berat

Mereka yang sebelum Ramadahan gula darahnya tak terkontrol dianjurkan tak puasa.

EPA
Pria melakukan pengetesan kadar gula darah atau diabetes.
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) dr Ceva Wicaksono Pitoyo mengatakan, pengidap jantung dan diabetes memiliki risiko terpapar corona atau Covid-19 berat apabila tidak menjaga kondisi kesehatan dengan baik. "Dalam kondisi saat kini buat semuanya yang masalah tadi agar menjaga kesehatan dan tetap terkontrol, termasuk kadar gula," katanya saat konferensi video di Jakarta, Kamis (23/4).

Baca Juga


Ia menjelaskan, apabila kadar gula seseorang tinggi, hal itu disebabkan sel tubuh tidak bisa memakannya. Karena itulah, ketika produksi makanan oleh badan mengandung gula atau dikonversi menjadi gula, makin tinggi di dalam darah karena tidak terpakai oleh sel di badan.

Ceva mengatakan, orang yang gula darahnya sebelum bulan puasa sudah tidak terkontrol dianjurkan tidak berpuasa, termasuk orang yang menggunakan insulin lebih dari dua kali sehari. "Sebab, kalau insulinnya lebih dari tiga kali tidak bisa. Mereka harus makan tiga kali pula," katanya.

Penderita diabetes disarankan untuk tidak tidur segera setelah makan malam. Dengan kata lain, penderia diabetes sebaiknya membiarkan selang waktu dua jam, kemudian menghindari karbohidrat kompleks tepat sebelum tidur.

Sementara itu, saat berbuka, ia menganjurkan penderita untuk mengonsumsi makanan kaya kandungan serat serta menghindari minuman bergula ataupun makanan yang terlalu berlemak. "Mulai makan dengan sedikit saat berbuka, pilih yang kaya karbohidrat sederhana dan dapat diserap cepat oleh tubuh, misalnya minuman bebas gula dan tanpa kafein, kemudian kurma atau susu," katanya.

Ia mengatakan, secara umum cara menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat selama berpuasa di tengah pandemi Covid-19 sama saja seperti biasanya. "Namun, yang perlu diingat adalah tetap menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah tertular virus, termasuk aktivitas sehari-hari," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler