Panen Raya Desa Berdaya di Saat Pandemi Covid-19

Hasil panen diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok warga

istimewa
Petani berdaya binaan Rumah Zakat mengadakan panen raya di tiga desa berdaya di Pulau Jawa pada Kamis, (23/4). Panen raya tersebut sebagai salah satu upaya ketahanan pangan di tengah pandemik covid-19.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petani berdaya binaan Rumah Zakat mengadakan panen raya di tiga desa berdaya di Pulau Jawa pada Kamis, (23/4). Panen raya tersebut sebagai salah satu upaya ketahanan pangan di tengah pandemik Covid-19.


Ketiga desa tersebut adalah Desa Berdaya Sragi, Banyuwangi, Jawa Timur, Desa Berdaya Glempang, Banyumas Jawa Tengah dan Desa Berdaya Telukagung, Indramayu, Jawa Barat.

"Kami memang cukup concern terhadap isu ketahanan pangan, mengingat di masa-masa seperti ini ancaman kelaparan tentu ada di mana-mana. Dengan membuat lumbung pangan yang kalau bisa ada di setiap desa tentu bahaya kelaparan bisa ditekan sedemikian rupa," ucap Murni Alit, CPO Rumah Zakat.

Relawan Inspirasi yang akan melaporkan langsung dari Desa Sragi, Desa Glempang dan Desa Telukagung adalah relawan yang mempunyai keunggulan produk yang berbeda-beda mengenai hasil panennya.

Seperti varietas padi IR 64 yang ditanam di Desa Glempang mempunyai keunggulan tahan wereng, hasil nasinya pulen dan relatif terjangkau harganya. Sedangkan Padi Ciherang dari Indramayu mempunyai kelebihan di bobot padinya yang lebih berat padat atau lebih berisi.

Adapun hasil panen tersebut diharapkan bisa menjadi supply bahan pokok bagi warga desanya masing-masing dengan harga yang lebih terjangkau. Tahun ini, setidaknya ada 50 desa berdaya yang akan melakukan panen raya.

"Setidaknya ini adalah salah satu cara kami untuk bergerak di tengah wabah covid-19, menekan kepanikan dengan terus bergerak bersama masyarakat di pedesaan dengan edukasi dan langkah nyata seperti panen raya dalam rangka mencukupkan lumbung pangan di desa kami masing-masing," ujar Mujtahid, Relawan Inspirasi Desa Berdaya Telukagung, Indramayu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler