WHO: Pelonggaran Pembatasan Sosial Harus Dilakukan Hati-Hati
WHO mengingatkan bahwa dalam tingkat global, Covid-19 masih sangat serius situasinya.
EPA
Spanyol mulai melonggarkan aturan lockdown yang berlaku resmi pada Senin (4/5). WHO mengingatkan, negara-negara yang mulai melonggarkan dan mencabut pembatasan sosial harus melakukannya dengan sangat hati-hati.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengatakan, negara-negara yang mulai melonggarkan dan mencabut pembatasan sosial harus melakukannya dengan sangat hati-hati. Menurutnya, Covid-19 masih tetap menjadi risiko selama vaksin belum ditemukan.
Baca Juga
“Apa yang kami pelajari adalah bahwa penyakit ini dapat dikendalikan dan dimungkinkan untuk memulai kembali kehidupan ekonomi serta sosial yang normal, dengan cara baru untuk melakukan itu, dan dengan sangat hati-hati dan waspada,” kata Ryan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Ahad (3/5).
Ryan tak menampik. terdapat sejumlah negara seperti China, Korea Selatan (Korsel), Singapura, dan Selandia Baru yang mulai dapat mengendalikan penyebaran Covid-19. “Dalam hal itu ada harapan. Pada tingkat global situasinya masih sangat serius. Tapi pola penyakit dan lintasan virus sangat berbeda di berbagai belahan dunia saat ini,” ucapnya.
Ryan mengungkapkan, di Afrika dan Amerika Tengah, tingkat penularan masih terus beranjak naik. Meskipun negara-negara di sana belum menghadapi masalah yang besar, ketersediaan alat tes tetap menjadi problem.
“Kita berada di tengah-tengah pertarungan hidup kita, kita semua di seluruh dunia. Akan ada risiko yang signifikan dan panjang sampai kita mencapai titik di mana kita memiliki vaksin yang aman serta efektif tersedia untuk semua orang,” ujar Ryan.
Saat ini terdapat lebih dari 3,4 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia. Korban meninggal akibat virus telah melampaui 243 ribu jiwa.
sumber : Reuters
Ikuti Whatsapp Channel RepublikaBACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler