Menhan Apresiasi RS Suyoto Bisa Tampung 220 Pasien Covid-19

Menurut Prabowo, keadaaan wabah corona di Indonesia tak segawat yang dikhawatirkan.

Dok Biro Humas Kemenhan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) dr Suyoto di Jakarta Selatan, yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan (Pusrehab Kemenhan) kini dijadikan salah satu RS rujukan pasien Covid-19. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meninjau fasilitas bangsal di RS dr Suyoto didampingi Wakil Menhan Sakti Wahyu Trenggono dan Kepala Pusrehab Kemenhan Brigjen dr Asrofi S Surachman pada Jumat (8/5).

Prabowo tampak puas dengan hasil kunjungannya, lantaran berkat hasil jerih payah seluruh komponen Pusrehab Kemenhan, sekarang RS Suyoto bisa difungsikan untuk menangani pasien Covid-19, baik yang positif, berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang dalam pemantauan (ODP). "Tadi laporan ada 16 orang (yang dirawat di sini), ada yang membaik. Insya Allah akan lebih banyak yang membaik, sudah ada protokol kesehatan yang baik dan kita menambah ventilator, kita optimistis mampu menghadapi pandemi ini," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, keterlibatan RS Suyoto sebagai rujukan pasien Covid-19, lantaran Kemenhan ingin membantu kampanye nasional dalam menangani wabah virus corona. Dengan pembenahan dalam waktu singkat, kata dia, RS Suyoto bisa menampung total 220 pasien, yang itu bisa mengurangi beban RS lain. Meski begitu, pihaknya tetap berharap ranjang yang disediakan tetap kosong, yang menandakan jumlah pasien Covid-19 menurun.

Prabowo juga mendapat informasi, pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia jumlahnya terus menurun. "Kita lihat tren perkembangan ada titik-titik terang dan penuh harapan bahwa mudah-mudahan ini sudah merupakan tren yang baik di nasional. Bahwa keadaaan tidak segawat yang kita khawatirkan di awal-awal, tapi jangan kita lengah dan terlalu euforia," ucap mantan komandan jenderal Kopassus itu.

Prabowo memuji perjuangan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Menurut dia, Kemenhan ikut memikul beban untuk membantu penanganan pasien corona agar jumlahnya tidak terus meningkat. Meski begitu, ia meminta kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan agar tren penurunan kasus Covid-19 benar-benar terjadi. "Kita katakan lah tak seheboh negara lain. Ternyata upaya-upaya dan pengorbanan kita dan rakyat menunjukkan titik-titik terang, yang penting kita tak lengah," ucap Prabowo.

Sebagai langkah meningkatkan jumlah tenaga medis di kemudian hari, Prabowo mengaku, telah menginstruksikan Universitas Pertahanan (Unhan) mulai tahun ini, membuka jurusan kedokteran dan farmasi militer untuk S1. Dengan langkah itu, pihaknya turut mengembangkan dan mendukung program nasional di bidang sumber daya manusia (SDM) yang menjadi titik berat pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kapusrehab Kemenhan Brigjen dr Asrofi S Surachman, menuturkan, bangsal khusus pasien Covid-19 di RS Suyoto sebenarnya didirikan di atas lapangan tenis. Menurut dia, dari kapasitas maksimal 220 tempat tidur, setidaknya lima persen atau sekitar 12 ranjang diperuntukkan bagi ruang ICU yang dilengkapi ventilator dan ruang isolasi bertekanan negatif. "Ini mulai IGD kita pisahkan ruangannya, jadi tidak ada virus bisa hidup," kata Asrofi.

Dia menjelaskan, RS Suyoto secara total selama pandemi Covid-19 sudah merawat 416 pasien, dengan 46 pasien menjalani rawat inap, dan saat ini 16 pasien menjalani perawatan di dalam ruangan. "Ada enam orang positif, 10 masih menunggu hasil tes PCR. Ini kita dibantu oleh teman-teman Komduk (Komponen Pendukung) Pertahanan Negara Bidang Kesehatan atau bahasa Pak Menhan tadi relawan, ada 293 orang yang membantu (merawat pasien) kita di sini," kata Asrofi.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler