Lagi, Kucing Rumahan Terinfeksi Virus Corona

Negrito merupakan kucing keenam yang terinfeksi corona secara global.

VOA/Reuters
Kucing (ilustrasi)
Rep: Farah Noersativa Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Seekor kucing milik keluarga di wilayah Spanyol Catalonia dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Hal itu dituturkan oleh profesor yang melakukan otopsi pada hewan peliharaan itu, pada Jumat (8/5).

Dilansir di laman Reuters, Jumat, kucing itu tidak mati karena virus. Menurut seorang Profesor dari Animal Health Research Center Catalonia, Profesor Joaquim Segales, kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya,  yang cukup umum di antara kucing lain.

"Dokter hewan yang menidurkan kucing itu menyadari bahwa hewan itu menunjukkan patologi pernapasan yang sangat serius dan takut akan menderita covid-19," kata Segales.

Kucing malang itu bernama Negrito. Negrito merupakan kucing keenam yang terdeteksi penyakit ini secara global.

Negrito merupakan kucing milik sebuah rumah tangga di daerah Barcelonal, di mana beberapa anggota keluarga tersebut telah terserang virus. Negrito pun diuji untuk infeksi dalam post-mortem pada 22 April dan ditemukan memiliki muatan rendah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona jenis baru berasal dari hewan. Akan tetapi sampai saat ini, masih belum jelas bagaimana virus itu melompati penghalang spesies dari inang hewan perantara, yang diperkirakan kemungkinan besar dari kelelawar kepada manusia.

Sejauh penelitian saat ini, risiko penularan dari manusia ke kucing cukup rendah. Sehingga, menurut Segales, untuk sementara ini penularan kucing ke kucing juga relatif tidak efisien.

"Peran hewan peliharaan dalam epidemiologi covid-19 dapat dianggap diabaikan, tanpa bukti bahwa ada orang yang menangkapnya dari hewan peliharaan. Virus ini sangat efektif dalam penularan dari orang ke orang, tetapi penularan dari hewan ke orang masih merupakan situasi yang sangat luar biasa,” kata dia.

Sementara, sebuah tim di Harbin Veterinary Research Institute di Cina melakukan penelitian terhadap kerentanan hewan domestik terhadap virus korona. Mereka melakukan dengan cara memaparkan mereka pada dosis tinggi virus dan mengamati penularan antar spesies.

Studi ini menemukan bahwa musang paling rentan terkena dan menularkan virus ke musang lainnya. Kucing sedikit kurang begitu, dan anjing hampir tidak begitu. Babi, bebek, dan ayam sama sekali tidak rentan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler