Menag Minta Shalat Id di Rumah dengan Keluarga Inti
Menag berharap para ulama bisa menyosialisasikan fikih Shalat Id di rumah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan 1441 Hijriah sudah berlangsung 20 hari. Umat Islam akan segera memasuki fase sepuluh hari terakhir menjelang Idul Fitri.
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, Ramadhan 1441 H/2020 M dijalani dalam suasana berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, Ramadhan tahun ini berjalan dalam suasana pandemi. Status pandemi itu sendiri ditetapkan oleh WHO sejak Maret 2020.
Menag berharap suasana pandemi ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal, baik di Indonesia maupun dunia. Namun, mengingat pandemi masih belum selesai, Menag mengimbau agar umat Islam menyambut Idul Fitri dengan tetap tinggal di rumah.
"Saya imbau umat Islam menjalankan Salat Id di rumah bersama keluarga inti. Ini bagian dari empati dan komitmen kita sebagai umat beragama, dalam penanganan COVID-19" pesan Menag di Jakarta, Rabu (13/5), lewat keterangan tertulis.
"Usahakan Salat Id jangan ditinggalkan, tapi diselenggarakan bersama keluarga di rumah, sesuai teladan Rasulullah SAW yang tidak pernah meninggalkan shalat Id," tambah dia.
Menag berharap para ulama, termasuk MUI, dapat terus memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang hukum fikih Islam. Begitu pun dengan penjelasan tentang tata cara Salat Idul Fitri yang merupakan Sunnah Muakkadah, yaitu, sunnah yang sangat dianjurkan.
"Mari kita sambut kehadiran Idul Fitri 1441 H dengan suka-cita dan bahagia, karena itu adalah hari kemenangan dan hari kembalinya kita ke fitrah yang suci. Mari berbagi kepedulian kepada yang memerlukan, agar mereka juga dapat berlebaran seperti kita semua," pesan dia.
"Pandemi Covid-19 tidak boleh mengurangi kebahagiaan dan kegembiraan kita dalam menyambut Idul Fitri 1441 H. Taqobalallahu Minna Waminkum, Semoga Allah menerima amal kita semua," jelas dia.