Leasing Hati-Hati Salurkan Kredit Saat Pandemi
Gaikindo mencatat penjualan kendaraan dengan skema kredit mencapai 75 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, penjualan kendaraan bermotor di Indonesia didominasi oleh pembelian dengan skema kredit. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan yang menggunakan skema kredit adalah sekitar 75 persen dari seluruh lalu lintas transaksi.
Perusahaan leasing bersama de ngan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mencari jalan terbaik agar dampak bagi industri pembiayaan dapat ditekan. Secara umum, sementara ini leasing memilih untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pembiayaan baru untuk menekan kredit macet atau non performing loan (NPL).
Kemudahan yang diberikan pun lebih fokus untuk nasabah yang masih harus membayar angsuran. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, mengatakan, pada kuartal per tama 2020, NPL Adira telah meningkat dari 1,7 persen menjadi 1,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dalam kondisi ini, manajemen akan lebih berhati-hati dan selektif dalam penyaluran pembiayaan baru. Gearing ratio pun turun menjadi 3,0x dari 3,5x di kuartal per tama 2019, artinya gearing ratio ini jauh lebih rendah dari level OJK yang diatur pada level 10x," kata Made, pekan lalu.
Di satu sisi, pandemi juga telah membuat masyarakat melakukan penundaan pembelian kendaraan baru. Hal ini juga dilakukan oleh industri. Sehingga, penjualan ken daraan penumpang maupun komersial kian tertekan.
Menurutnya, total pembiayaan komersial turun 36,3 persen menjadi Rp 1 triliun dan pembiaayaan pada segmen kendaraan penum pang turun 30,3 persen menjadi Rp 1,8 triliun. Artinya, komposisi pembiayaan pada kuartal pertama 2020 adalah 63 persen untuk kendaraan penumpang dan 37 persen untuk ken daraan komersial.
Soal pembiayaan baru, Presi den Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli, mengatakan, pada kuartal ini, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 8,4 triliun atau turun 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Penurunan disebabkan melemahnya daya beli konsumen akibat Covid-19 serta penu runan harga ko moditas, seperti minyak, batu bara, dan CPO. Secara keseluruhan, penjualan segmen sepeda motor dan mobil juga meng alami penu runan atau relatif sejalan dengan penurunan industri di sepanjang kuartal satu tahun 2020," kata Hafid.