Raksasa Migas Italia akan Jual Aset di Australia

Aset yang akan dijual tersebut senilai 700 juta dolar AS hingga 900 juta dolar AS.

www.galileo.cs.telespazio.it
Perusahaan minyak Italia Eni.
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perusahaan migas asal Italia, Eni SpA, bekerja sama dengan bank investasi Citi terkait penjualan aset gas di Australia dengan nilai satu miliar dolar AS. Direncanakan proses penjualan aset gas di Australia dilakukan pada pekan kedua setelah kerja sama tersebut.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Sabtu (16/5) Eni memilih untuk menjual aset agar mendapatkan uang tunai karena penurunan produksi migas akibat penyebaran Covid-19. Hal ini mengingat produksi dan operasional Eni di Australia sebagian besar didapatkan dari penjualan ke pasar domestik.

CEO Eni Claudio Descalzi mengatakan produksi di ladang gas lepas pantai di Australia Utara memiliki saham dalam empat lisensi eksplorasi termasuk wilayah pengembangan minyak bersama di Laut Timur. Perusahaan ini memiliki proyek Gas Blacktip di perairan Australia Utara dan memiliki saham di ladang gas Bayu Undan dan LNG Darwin.

Pada Maret 2020, Australia Santos Ltd menyetujui penjualan 25 persen dari fasilitas LNG Darwin dan ladang gas Bayu Undan di Australia Utara ke perusahaan migas asal Korea Selatan SK E&S sebesar 390 juta dolar AS.

Sumber lain mengatakan aset penjualan tersebut senilai 700 juta dolar AS hingga 900 juta dolar AS, sebagian besar milik proyek Gas Blacktip. Sumber lainnya juga mengatakan saat ini belum diputuskan apakah proyek surya Katherine Eni yang diperoleh tahun lalu sudah memasuki masa produksi.

Ke depan, Eni berencana akan melakukan investasi secara besar-besaran untuk mendorong produksi migas hingga 2025. Adapun sebagian besar dari upaya tersebut dengan memangkas emisi gas rumah kaca sebesar 80 persen.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler