Tak Mudik, Warga Jateng di Jabodetabek Dapat Bantuan Sembako
Pemprov Jateng salurkan bantuan untuk warga Jateng di Jabodetabek yang tak mudik
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Waga Jawa Tengah yang berada di wilayah Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi dan Jakarta Timur, telah menerima bantuan paket sembako dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia. Bantuan paket sembako itu diberikan kepada warga Jateng yang mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik di masa pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, bantuan kebutuhan pokok dari Pemprov Jawa Tengah untuk warga Jawa Tengah yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah disalurkan mulai Sabtu (16/5) kemarin. Untuk Tahap pertama, bantuan sembako ini memang baru disalurkan sebanyak 7 ribu paket untuk 7 ribu warga Jawa Tengah yang tidak mudik, di wilayah Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi dan Jakarta Timur.
Rinciannya, untuk wilayah Bogor sebanyak 990 paket, Depok sebanyak 1.027 paket, Tangerang sebanyak 967 paket, Bekasi sebanyak 1.309 paket serta warga jawa Tengah yang ada di Jakarta Timur sebanyak 2.707 paket. "Alhamdulillah, mulai Sabtu kemarin kami laksanakan meskipun tahap pertama ini, belum semua dari daftar yang menerima. Baru mereka yang ada di Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi," jelasnya di Semarang, Ahad (17/5).
Sedangkan untuk warga Jawa tengah yang ada di wilayah Jakarta, kata Ganjar, sementara baru untuk mereka yang berada di Jakarta Timur yang telah menerima bantuan paket sembako dari Pemprov Jawa Tengah ini. Rencananya, lanjut gubernur, pengiriman bantuan paket sembako Pemprov Jawa Tengah tahap selanjutnya akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan mekanisme penyalurannya sama melalui PT Pos Indonesia.
Ganjar juga menyampaikan, total warga Jawa Tengah yang tidak mudik dan sudah terverifikasi di Jabodetabek mencapai jumlah 27.400. Meskipun sampai saat ini, pendaftarannya masih naik terus dan kemungkinan jumlahnya juga bisa bertambah.
Maka gubernur pun minta agar pendaftaran bagi warga Jawa tengah yang berhak menerima tidak ditutup terlebih dahulu. Sebab kemungkinan ada yang belum tercover dan datanya juga masih bisa bertambah.
"Termasuk cadangan bagi mereka yang tercecer atau tidak terdaftar dimanapun maupun warga yang menghubungi saya langsung. Ini semua harus tercover bantuan dari Pemprov tersebut," tegasnya.
Dari semua warga Jawa Tengah yang saat ini bertahan di Jabodetabek dan yang telah terdaftar, dipastikan bakal menerima bantuan paket sembako ini. Semua mendapatkan bantuan yang diberikan berupa bahan sembako dan bukan dalam bentuk uang. Ada alasan lain, jika bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk uang tunai dikhawatir bakal dibelikan barang yang lain, seperti rokok atau pulsa.
"Makanya kami fokus ke bahan makan dulu, minimal mereka tenang karena di rumah ada bahan makanan. Kalau itu bisa, maka apapun bisa dilakukan dan mudah- mudahan mereka tetap bisa survive," tegasnya.
Gubernur juga menyampaikan, selain Jabodetabek, Ganjar juga akan memperhatikan warganya yang ada di daerah lain, termasuk mereka yang berada di luar Jawa atau luar negeri. Menurutnya, beberapa di antara mereka yang sudah berkomunikasi, juga sudah direspon meskipun tidak bisa mengcover semuanya. Namun Pemprov Jawa Tengah tetap berusaha untuk merespon meskipun tidak terlalu banyak.
"Kita coba laksanakan seoptimal mungkin," ucap.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Jawa Tengah di Jakarta, Wachyu Alamsyah mengatakan, bantuan paket sembako itu sudah dibagikan kepada masyarakat pada Sabtu pekan kemarin. Untuk tahap selanjutnya, bantuan akan diberikan usai lebaran. Sampai saat ini, total warga Jawa Tengah yang sudah mendaftar dan terverifikasi ada sekitar 28.000 warga.
Paket sembako yang dibagikan itu terdiri dari beras, sarden, kornet, minyak goreng, kecap dan lainnya. Untuk beras lanjut Alam, langsung dikirim dari Jawa Tengah. "Sedangkan beberapa barang kebutuhan lainnya, dibeli di Jakarta oleh PT Pos Indonesia," jelasnya.