Sholat Digelar di Alun-Alun Dekat Hagia Sophia

Sholat di Alun-Alun Hagia Sophia memperingati penaklukkan Konstantinopel.

Wikimedia
Sholat Digelar di Alun-Alun Dekat Hagia Sophia. Hagia Sophia, Istanbul, Turki.
Rep: Zahrotul Oktaviani/Zainur Mahsir Ramadhan Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ibadah sholat berjamaah Turki kembali dilakukan sejak hari ini, Jumat (29/5), bersamaan dengan hari peringatan jatuhnya Konstantinopel (Istanbul). Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas menyatakan, ia akan mengadakan sholat subuh bagi umat Muslim Turki di alun-alun antara Hagia Sophia dan Masjid Sultanahmet. 

Baca Juga


"Telah tiba waktunya untuk 29 Mei, hari yang melambangkan penaklukkan. Dengan kehendak Allah kita menaklukkan rumah ibadah yang merupakan simbol penaklukan," kata Erbas, dikutip di Neos Kosmos, Jumat (29/5).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan akan ada lantunan Alquran dalam doa bersama itu. Bagi Turki, 29 Mei diperingati sebagai Penaklukan Konstantinopel. Tetapi untuk Yunani, 29 Mei 1453 adalah tanggal yang mengakhiri Kekaisaran Byzantium dan menandai awal 400 tahun pendudukan Turki.

Pilihan tanggal untuk membuka masjid dan beribadah di luar Hagia Sophia telah memicu kekhawatiran. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diduga akan mengumumkan konversi atau pengalihan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid.

hagia Sophia berfungsi sebagai museum sejak 1935. Berulang kali ada seruan agar tempat ini dibuka kembali sebagai masjid.

Di museum yang awalnya dibangun sebagai katedral Kekaisaran Romawi Timur pada 537 M itu, Erdogan menyarankan Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut diubah menjadi masjid kembali. Utamanya, ketika penaklukan Ottoman di Istanbul pada 29 Mei 1453 silam, yang langsung menjadikan bangunan itu sebagai masjid.

Ali Erbas juga menyebut akan memimpin sholat Jumat pertama, setelah penutupan masjid, di halaman Masjid Fatih, Istanbul yang bersejarah. Masjid-masjid dengan halaman yang memadai atau area terbuka dipilih dengan kerja sama gubernur.

"Area terbuka, pasar dekat masjid tanpa halaman akan digunakan [untuk sholat]," kata Erbas dikutip di Anadolu Agency.

Kembalinya ke ibadah massal di masjid-masjid akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, sholat Jumat dan ashar akan diizinkan dilakukan berjamaah. Sementara sholat wajib lainnya secara bertahap akan diizinkan dalam beberapa minggu mendatang.

Erbas menekankan orang-orang yang datang ke masjid telah diminta membawa sajadah pribadi mereka dan mengenakan masker. Selain itu, sajadah sekali pakai juga akan ditawarkan untuk digunakan bagi jamaah.

Pada 16 Maret lalu, Badan Keagamaan Tertinggi Negara Turki mengumumkan penangguhan pertemuan ibadah berjamaah secara nasional, termasuk sholat Jumat. Larangan ini dikeluarkan setelah wabah Covid-19 menyebar di negara tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler