Dokter Sebut Virus Corona di Italia Telah Melemah

10 hari terakhir secara kuantitatif kasus virus corona mengecil di Italia.

EPA-EFE / GIUSEPPE LAMI
Masker wajah yang dibuang di jalan raya di Roma, Italia. Seorang dokter menyebut virus corona telah melemah di Italia.
Rep: Fergi Nadira Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Seorang dokter senior Italia, Alberto Zangrillo mengatakan, virus corona telah kehilangan potensinya untuk berkembang atau dalam kata lain telah melemah. Menurutnya virus corona di Italia kini jauh lebih tidak mematikan.

"Pada kenyataanya, virus secara klinis tidak ada lag di Italia," ujar Zangrillo yang merupakan kepada Rumah Sakit San Raffaele di Milan wilayah utara Lombardy yang menanggung beban penularan virus corona tertinggi di Italia. "Penanganan yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan secara kuantitatif kasus virus corona benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu," katanya kepada televisi RAI.

Italia tercatat memiliki angka kematian virus corona tertinggi ketiga di dunia. Negara yang sempat menjadi episentrum virus di Eropa kini mencatat 33.415 orang meninggal sejak wabah itu terungkap pada 21 Februari. Italia memiliki jumlah kasus global keenam tertinggi di 233.019.

Namun demikian, infeksi baru dan kematian telah tercatat menurun secara bertahap di bulan Mei. Negara tersebut pun tengah membuka beberapa pembatasan pembatasan yang telah diterapkan di seluruh wilayah Italia.

Zangrillo menilai beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi. Menurutnya, politisi perlu memperhitungkan kehidupan normal baru.

"Kita harus kembali menjadi negara normal. Seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk menjalankan negara," katanya.

Pemerintah sebelumnya mendesak agar masyarat waspada. Sebab terlalu dini untuk mengklaim kemenangan melawan virus corona yang telah menginfksi lebih dari puluhan juta orang di seluruh dunia.

"Menunggu bukti ilmiah untuk mendukung tesis bahwa virus telah hilang. Saya akan mengundang mereka yang mengatakan mereka yakin tidak akan membingungkan orang Italia," ujar seorang wakil menteri di kementerian kesehatan Sandra Zampa. "Kita seharusnya mengundang orang Italia untuk menjaga kewaspadaan maksimum, menjaga jarak fisik, menghindari kelompok besar, untuk sering mencuci tangan dan memakai masker," ujarnya menambahkan.

Seorang dokter kedua dari Italia utara mengatakan kepada kantor berita nasional ANSA bahwa ia juga melihat virus corona melemah. "Kekuatan yang dimiliki virus itu dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimilikinya saat ini," kata Matteo Bassetti, kepala klinik penyakit menular di rumah sakit San Martino di kota Genoa.

"Jelas bahwa hari ini penyakit Covid-19 telah berbeda," katanya, dilansir Reuters.


Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler