JK dan Sejumlah Tokoh Sholat Jumat di Masjid Al-Azhar

JK mengingatkan agar masjid memberlakukan protokol ketat.

Tim Media JK
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) dan sejumlah tokoh melaksanakan ibadah shalat Jumat perdana pada masa transisi PSBB DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (5/6).
Rep: Fauziah Mursid Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) melaksanakan ibadah sholat Jumat perdana pada masa transisi PSBB DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (5/6). 

Baca Juga


Selain JK, hadir sejumlah tokoh dan pejabat negara antara lain Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Mantan Wakil Menteri  ESDM Archandra Taher, dan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie yang juga bertindak sebagai khatib sholat Jumat.  

Seusai sholat Jumat, JK mengaku bersyukur bisa kembali menunaikan sholat Jumat secara berjamaah. Sebab, selama 12 pekan, masjid-masjid meniadakan ibadah Sholat Jumat demi menghindari penularan virus Covid-19. 

"Alhamdulillah setelah kita 12 Jumat tidak sholat Jumat. Ini hampir tiga bulan dan ini luar biasa rahmat kembali ke masjid, dan doa yang mustajab karena semuanya amin saat doa tadi," kata JK, dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (5/6).  

JK mengapresiasi pengurus masjid yang telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga sholat jumat bisa berjalan dengan tertib. Ia juga berharap protokol kesehatan diberlakukan secara ketat di masjid-masjid lainnya. 

"Sudah tertib, tidak ada yang rapat-rapat (jarak) kan. Sudah pakai masker semua tidak ada yang tidak, karena kalau tidak pengurus masjid itu tidak bisa masuk," kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu. 

Dua hari sebelumnya, JK yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) meninjau penyemprotan disinfektan di masjid-masjid sebagai persiapan kembali digelarnya ibadah sholat berjamaah. Ia juga meminta masjid-masjid yang akan memulai menggelar kembali sholat Jumat agar melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.  

Ia mengatakan, setidaknya protokol kesehatan yang harus ditetapkan di masjid yakni menjaga jarak minimum satu meter, menggunakan masker, dan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. 

JK mengatakan, pengurus masjid boleh menegur jika ada jamaah yang tidak mematuhi protokol kesehatan di masjid. 

"Jaga jarak semeter, pakai masker, kalau ada jamaah tidak pakai masker, suruh dulu pakai masker baru boleh masuk. Kemudian cuci tangan, di setiap pintu ada disinfektan atau di tempat wudhu mesti ada sabun," ujar JK.  

JK mengatakan, dibandingkan tempat umum lainnya, masjid lebih aman untuk memulai kegiatan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Sebab, kunjungan ke masjid lebih mudah diatur dibandingkan pasar atau pusat perbelanjaan. 

"Berbeda di pasar atau mal mungkin Anda tak bisa jaga jarak dengan betul. Tidak bisa cuci tangan setiap saat, dan di masjid paling lama setengah jam orang sholat jumat. Apalagi kita minta diperpendek," kata JK. 

Meski begitu, persiapan matang harus dilakukan agar pelaksanaan ibadah di masjid tidak menjadi tempat penyebaran virus Covid-19. Karena itu, JK yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) hari ini meninjau penyemprotan masjid-masjid di Jakarta dengan cairan disinfektan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler