Satu PDP Meninggal Dikuburkan dengan Pemakaman Covid-19

Proses pemakaman PDP yang meninggal di Palangka Raya tanpa ada perlawanan keluarga

Antara/Basri Marzuki
Sejumlah petugas mengangkat peti jenazah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dari kendaraan untuk dimakamkan (ilustrasi)
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Palangka Raya, Kalimantan Tengah meninggal dunia.


"Pasien tersebut dimakamkan pukul 19.00 WIB sampai selesai dengan menerapkan protokol COVID-19," kata Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin (8/6) malam.

Pemakaman jenazah PDP itu dilakukan di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Jalan Tjilik Riwut Km 12, Palangka Raya oleh relawan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau "Muhammadiyah Disaster Management Center" (MDMC) yang juga tergabung di tim unit respon cepat (URC) gugus tugas COVID-19 "Kota Cantik".

"Relawan yang terlibat dalam pemakaman jenazah tersebut sebanyak 10 orang dengan dukungan satu ambulans dan satu mini bus," kata Emi yang juga ketua BPBD Kota Palangka Raya itu.

Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Aprie Husin Rahu menerangkan secara umum proses pemakaman tersebut berjalan lancar dan kondusif. Namun sesuai protokol kesehatan, keluarga almarhum tidak diperkenankan mendekat sampai proses pemakaman usai.

Dia mengatakan, sejak April sampai saat ini pihaknya telah melaksanakan pemakaman terhadap 12 jenazah dengan menerapkan protokol COVID-19. Prosesi pemakaman secara protokol COVID-19 segera dilaksanakan sejak ada pengumuman korban meninggal ditetapkan pihak medis yang menangani PDP tersebut.

"Hal itu yang juga membuat kami merasa tersentuh. Di satu sisi kita harus menerapkan protokol tapi di sisi lainnya ada keluarga yang sangat terbatas memberikan penghormatan kepada almarhum. Dimulai dari sejak masa perawatan atau status PDP ditetapkan sampai proses pemakaman selesai," kata Aprie.

Untuk itu, seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari paparan COVID-19. Apalagi saat status ODP, PDP apalagi positif COVID-19 disematkan, seluruh aktivitas sangat terbatas baik bagi diri sendiri, keluarga atau orang lain di sekitar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler