Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan Tunggu Putusan Pengadilan
Erdogan mengeklaim rencana pengalihfungsian Hagia Sophia adalah urusan dalam negeri.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan, rencana pengalihfungsian Museum Hagia Sophia menjadi sebuah masjid masih menunggu keputusan dari Dewan Negara. Dia menambahkan, Pemerintah Turki akan mengambil langkah yang dibutuhkan jika pengadilan memutuskan Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid.
Pengajuan perubahan bangunan yang menjadi saksi tumbangnya kota Konstantinopel ini diajukan oleh sebuah Asosiasi Turki kepada Dewan Negara beberapa bulan lalu. Sebelumnya, rencana ini mendapatkan penentangan dari seorang pejabat Yunani yang langsung disambut penolakan oleh Erdogan.
Melalui pernyataannya dalam siaran langsung sebuah saluran TV, Senin (8/6), Erdogan mengeklaim rencana pengalihfungsian Hagia Sophia adalah urusan dalam negeri. "Apakah Anda atau kami yang memerintah Turki?" kata Erdogan, merujuk pada pernyataan Kementerian Luar Negeri Yunani yang dikutip di Turkish Minute, Rabu (10/6).
Kementerian Luar Negeri Yunani merilis protesnya atas penyelenggaraan pembacaan Alquran massal di taman Museum Hagia Sophia pada 29 Mei lalu untuk merayakan ulang tahun penaklukan Istanbul. Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Yunani menganggap acara itu sebagai penghinaan terhadap umat Kristen seluruh dunia.
“Membaca ayat-ayat Alquran di dalam Hagia Sophia, sebuah monumen global yang dilindungi oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia yang berfungsi sebagai museum sejak 1935, bukan hanya upaya yang tidak dapat diterima untuk mengubah penunjukan situs sebagai monumen, melainkan juga penghinaan terhadap sentimen agama Kristen di seluruh dunia,” kata Kementerian Luar Negeri Yunani dalam pernyataannya, Mei lalu.
Awalnya, Hagia Sophia merupakan sebuah gereja pertama yang diresmikan pada 15 Februari 360 M pada masa pemerintahan kaisar Konstantius II oleh Uskup Eudoxius dari Antioka. Selama 1.400 tahun berdiri, Hagia Sophia telah beberapa kali beralih fungsi hingga akhirnya menjadi museum seperti sekarang.
Meski dari luar bangunan Hagia Sophia tampak menyerupai masjid, bangunan ini justru pertama kali difungsikan sebagai bangunan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel pada 537. Kala itu Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Byzantium.