Empat Pedagang Pasar Leuwipanjang Reaktif Covid-19

Keempat pedagang sudah isolasi mandiri dan menunggu hasil tes swab.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan mendata pedagang saat tes diagnostik cepat atau rapid test Covid-19 di Pasar Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (11/6). Pemerintah Kota Bandung melakukan rapid test secara acak terhadap pedagang terkait adanya salah satu pedagang di pasar tersebut positif terpapar virus Corona (Covid-19)
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Empat pedagang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test Covid-19 terhadap 150 orang di Pasar Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (11/6). Keempatnya sudah isolasi mandiri dan menunggu hasil tes swab.

"Yang diperiksa (rapid test) 150 pedagang, kalau pedagang yang reaktif empat orang," ujar Wali Kota Bandung Oded M Danial kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jumat (12/6).

Keempat pedagang, kata dia, kini menunggu hasil tes swab memastikan apakah positif terpapar Covid-19 atau tidak.


Menurut Oded, sejauh ini jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung mencapai 358 kasus dengan kasus positif aktif 167 orang. Selama PSBB proposional kemarin terdeteksi 56 kasus positif terbaru. Di antaranya terdapat 18 orang tanpa gejala. Mereka terdiri dari 27 tenaga medis, 5 orang pedagang pasar, dan enam pasien dalam pengawasan (PDP).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan sudah melakukan tes kepada pedagang di 43 pasar secara acak. Hasilnya, didapati empat orang positif Covid-19 dari Pasar Sadang Serang (2 orang), Pasar Haurpancuh (1 orang), dan Pasar Leuwipanjang (1 orang).

Pihaknya kemudian melakukan rapid test ke seluruh pedagang di Pasar Leuwipanjang kemarin dengan empat orang didapati reaktif. Ia membenarkan keempat orang tersebut sudah isolasi mandiri dan dites swab. "Hasilnya belum ada masih menunggu," katanya.

Rencananya rapid test bakal dilakukan kepada seluruh pedagang di Sadang Serang dan Haurpancuh pekan depan. Pengetesan masif terhadap tenaga kesehatan hingga kini juga masih terus dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler