MPR Apresiasi Penanganan Covid-19 di Jabar
Indeks kami rendah dalam persebaran virus
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengatakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengapresiasi penanganan COVID-19 di Provinsi Jabar.
"Saya terharu Pak Bambang memberikan apresiasi terhadap kualitas penanganan COVID-19 di Jawa Barat,” kata M. Ridwan Kamil seusai menerima kunjungan Ketua MPR RI di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (12/6).
Gubernur Jabar melanjutkan, "Indeks kami rendah dalam persebaran virus, (SARS-CoV-2 penyebab COVID-19), kasus juga tidak terlalu banyak untuk ukuran 50 juta (penduduk Jabar)."
Dalam kunjungan tersebut, Bambang Soesatyo memberikan bantuan 5.000 alat rapid test Indec Diagnostics kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sekaligus mengapresiasi upaya penanganan pandemi COVID-19.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa pihaknya mendapat masukan dari Bambang Soesatyo terkait dengan upaya membangkitkan ekonomi di tengah pandemi dengan tetap memprioritaskan penanganan dari sisi kesehatan.
“Tentunya, apresiasi Ketua MPR menyemangati kami. Nasihat-nasihat beliau akan kami tindak lanjuti supaya Jawa Barat terus terkendali,” katanya menambahakan.
Sementara itu, Bambang Soesatyo mengatakan bahwa kedatangannya di Jabar menunjukkan penghargaan terhadap Gubernur Jabar selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar.
"Kami apresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dalam rangka mengendalikan penyebaran dan memutus mata rantai COVID-19 di kota-kota dan desa-desa di wilayah Jawa Barat,” ucap Bambang Soesatyo.
“Pada hari ini," lanjut dia, "kami juga membawa bantuan (alat) rapid test produksi dalam negeri agar kita tidak terjebak dengan barang-barang impor, termasuk alat-alat kesehatan maupun rapid test yang selama ini kita pakai berasal dari luar negeri.”
Bambang menilai Indonesia sudah mampu memproduksi alat rapid test sendiri, termasuk Jabar.
Oleh karena itu, Bambang berharap apa yang dilakukan Jabar dalam memproduksi alat rapid test sendiri melalui universitas di Jabar bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
“Hal ini terutama untuk pemerintah (pusat) agar setop impor (alat) rapid test dari negara lain. Kita pakai produksi dalam negeri dan tidak kalah akurasinya,” kata Bambang Soesatyo.
Ia juga mendorong pemerintah pusat untuk menyiapkan rumah sakit darurat, khususnya di daerah yang penyebaran kasus COVID-19 mulai terkendali, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya juga ingin mendorong pemerintah pusat untuk memikirkan daerah-daerah yang mulai terkendali seperti Jawa Barat agar disiapkan rumah sakit darurat yang portabel, yang bisa dipindah. Begitu COVID-19 selesai, bisa dipindah manakala ada bencana,” ujarnya.