3 Amalan Utama kepada Sesama Manusia Menurut Rasulullah

Rasulullah SAW memberikan tiga contoh amalan utama.

Republika/Musiron
Rasulullah SAW memberikan tiga contoh amalan utama. Bersalaman (ilustrasi).
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  

Baca Juga


 

أفضَلُ الفضائِلِ أنْ تَصِلَ مَن قَطَعَك، وتُعطِيَ مَن حَرَمَك، وتَصفَحَ عمَّن شَتَمَك

 

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Thabrani dari Muadz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda, ''Di antara perbuatan paling utama dari yang utama (afdhalul fadhail) adalah engkau bersilaturahim dengan orang yang memutuskan tali silaturahim; engkau memberi kepada orang yang tidak pernah memberi (bakhil/kikir); dan engkau memaafkan orang yang berlaku aniaya.''

 

Silaturahim adalah perbuatan yang sangat utama dan merupakan bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT. Tanpa mau melakukan silaturahim, iman dan takwa tidak akan pernah sempurna. Sebaliknya, silaturahim pun tidak akan mempunyai nilai yang abadi di hadapan Allah SWT tanpa dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan. Iman, takwa, dan silaturahim merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

 

Silaturahim yang dilakukan secara terus-menerus akan memperkuat ukhuwwah Islamiyyah sekaligus akan mampu membangun jaringan kerja sama antarkomponen umat. Bahkan, berdasarkan hadits tersebut, silaturahim itu harus dibangun, di samping dengan orang yang baik dengan kita, juga dengan orang yang kurang baik atau dengan orang yang memutuskan tali silaturahim dengan kita. Maknanya, silaturahim itu merupakan salah satu bagian penting dari upaya ishlahul ummah (membereskan hubungan antarsesama umat).

 

Berikutnya, memberi kepada orang yang membutuhkan merupakan perbuatan yang akan mendekatkan diri kita dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia. Memberi akan memperbanyak dan memberkahkan harta yang dimiliki. Tidak akan pernah berkurang harta yang dimiliki dengan sebab diinfakkan atau disedekahkan. Justru sebaliknya, ia akan bertambah dan bertambah terus.

 

Memberi kepada orang yang suka memberi kepada kita adalah perbuatan yang seharusnya dilakukan, sebagai manifestasi dari rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada orang yang memberinya.

Tetapi, juga ada perbuatan memberi yang terbaik, seperti dikemukakan dalam hadits tersebut, yaitu memberi kepada orang yang kikir. Tentu hal ini mengandung sebuah pelajaran agar orang yang kikir itu segera bertobat dan menghilangkan sifat kekekikirannya itu lalu diganti dengan sifat dermawan.

 

Yang terakhir, memaafkan kepada orang yang berlaku aniaya dan zalim kepada kita karena urusan-urusan yang bersifat pribadi, di saat kita mampu membalasnya, adalah juga perbuatan yang sangat utama dan terpuji. Hal ini adalah untuk menghilangkan sifat dendam yang abadi, yang hanya akan mencelakakan diri kita di dunia ini maupun di akhirat nanti.

 

Kita sadar betul, untuk merealisasikan ketiga perbuatan yang paling utama tersebut adalah sangat berat, dan banyak godaan serta tantangannya. Karena itu, dalam surat Fushilat ayat 35 dikemukakan bahwa hanya orang yang bersabar dan memiliki jiwa besarlah yang akan mampu melaksanakannya.   

 

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler