Ilmuwan Berhasil Buat Peta Paling Detail Bintang Antares
Ilmuwan berhasil membuat detail peta Bintang Antares.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah mengungkapkan atmosfer raksasa bintang supergiant Antares dalam detail menakjubkan. Tim peneliti internasional telah membuat peta radio paling detail dari atmosfer Antares dengan menggunakan instrumen Atacama Large Milimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chile dan National Science Foundation, Karl G. Jansky Very Large Array (VLA) di New Mexico.
Seperti yang dilansir dari Space, Kamis (18/6), ini adalah peta radio paling detail yang pernah dibuat bintang mana pun selain matahari. Diameter Antares sekitar 700 kali lebih besar dari matahari dalam cahaya yang tampak.
Peta ini mengungkapkan seperti terlihat pada cahaya radio, atmosfer bintang membentang lebih jauh dan bahkan lebih besar. Dengan peta terperinci ini, tim menemukan kromosfer Antares, lapisan gas yang menciptakan atmosfer luar bintang bersama koronanya.
Kromosfer Antares membentang hingga 2,5 kali radius bintang. Untuk konteks penggambaran, kromosfer matahari hanya mencapai 0,5 persen dari jari-jari bintang kita.
Seorang peneliti di Institut Dublin untuk Studi Lanjut di Irlandia dan penulis utama studi ini, Eamon O’Gorman mengatakan ukuran bintang dapat bervariasi secara dramatis tergantung pada panjang gelombang cahaya yang diamati.
“Panjang gelombang yang lebih panjang dari VLA mengungkapkan atmosfer supergiant hingga hampir 12 kali radius bintang,” ujar O’Gorman.
Untuk membuat peta ini, ALMA mengamati fotosfer Antares atau lapisan tempat sebagian besar foton terlihat (partikel cahaya) berasal, dalam panjang gelombang yang lebih pendek. VLA mengamati panjang gelombang yang lebih panjang di atmosfer bintang lebih jauh.
Teleskop radio juga mengamati dan mengukur suhu gas dan plasma di atmosfer bintang. Mereka mampu untuk pertama kalinya, mendeteksi kromosfer menggunakan gelombang radio dan mereka tidak hanya menemukan itu membentang 2,5 kali jari-jari bintang, mereka juga menemukan suhunya.
Tim menemukan kromosfer Antares lebih dingin daripada pengamatan optik dan ultraviolet sebelumnya. Angkanya memuncak pada ketinggian 6.400 derajat Fahrenheit (3.500 derajat Celcius). Ini secara signifikan lebih dingin daripada kromosfer matahari, yang hampir 36.032 derajat Fahrenheit (20 ribu derajat Celcius).
“Kami menemukan kromosfer lebih hangat daripada panas, dalam suhu bintang,” kata O’Gorman dalam pernyataan yang sama.
“Perbedaannya dapat dijelaskan karena pengukuran radio kami adalah thermometer sensitif untuk sebagian besar gas dan plasma di atmosfer bintang, sedangkan pengamatan optik dan ultraviolet masa lalu hanya sensitif terhadap gas dan plasma yang sangat panas," ucap dia.
Chris Carilli dari National Astronomy Observatory Radio mengatakan pemahaman bawaan manusia tentang langit malam adalah bintang hanyalah titik cahaya. Fakta bahwa manusia dapat memetakan atmosfer bintang supergiant ini secara terperinci, adalah bukti nyata akan kemajuan teknologi dalam interferometri.
Carilli tidak terlibat dalam penelitian ini. Namun, ia terlibat dalam pengamatan pertama bintang Betelgeuse pada beberapa gelombang radio dengan VLA pada 1998.