Geliat Ekspor CBU Suzuki di Saat Pandemi Covid-19

Primadona ekspor CBU masih didominasi All New Ertiga

Republika/Edwin Dwi Putranto
Prosesi seremoni ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Senin (22/10).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kuartal pertama tahun 2020 dilalui dunia dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi semua sektor, termasuk industri otomotif. Salah satu dampak paling signifikan adalah penjualan kendaraan. Namun, di tengah penurunan pasar otomotif, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil membukukan pertumbuhan positif melalui ekspor Completely Built Up (CBU). 


Selama Januari hingga Mei 2020, pertumbuhan ekspor mobil CBU Suzuki lebih tinggi 22 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini membuat ekspor Suzuki secara keseluruhan tumbuh di saat neraca ekspor industri otomotif turun.

"All New Ertiga dan New Carry masih menjadi lini produk yang memberikan kontribusi tertinggi, disusul XL7 yang mendorong ekspor Suzuki tumbuh secara positif," kata Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM dalam keterangan tertulisnya Jumat (19/6). 

Selama periode Januari sampai Mei 2020, primadona ekspor CBU masih didominasi All New Ertiga yang menjadi kontributor terbesar, yaitu sebanyak 7.880 unit. Peningkatan ekspor juga didukung  kontribusi New Carry sebanyak 3.339 unit. Tak hanya itu, XL7 yang diluncurkan sebagai lini produk baru pada Februari lalu turut mendorong ekspor Suzuki dengan kontribusi sebanyak 2.169 unit. Tahun 2020 ini Suzuki akan mengekspor kendaraan ke lebih dari 50 negara di dunia. 

International Monetary Fund (IMF) memperkirakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif di tahun 2020 meski terpapar pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh data dari Kementrian Perindustrian yang menyatakan bahwa ekspor kendaraan roda empat CBU di Indonesia selama kuartal 1 2020 mencapai 87.879 unit. 

"Peningkatan ekspor ini membangun optimisme Suzuki untuk kembali beroperasi setelah menghentikan sementara kegiatan pabrik. Saat ini pasar internasional dalam masa pemulihan, dan untuk memenuhi permintaan ekspor, secara bertahap kami kembali berproduksi dengan menerapkan Suzuki Hygiene Commitment dan protokol kesehatan dari Pemerintah. Kami harap industri otomotif dan lainnya cepat pulih dan bangkit bersama agar bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia," tutur Aris.  

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler