Pasien Positif Covid-19 di Garut Tersisa Tiga Orang

Sebanyak 20 dari 26 pasien positif Covid-19 di Garut sembuh, tiga meninggal.

dok. Istimewa
Bupati Garut Rudy Gunawan secara seremonial memulangkan pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, Selasa (16/6).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat pasien positif Covid-19 di daerah itu tersisa tiga orang yang masih mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah total 26 orang positif Covid-19 di Garut, 20 orang sudah sembuh dan tiga orang meninggal dunia.

"Konfirmasi positif total 26 kasus, terdiri atas tiga orang dalam perawatan, 20 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Garut, Yeni Yunita melalui siaran pers di Garut, Ahad (21/6).

Terakhir pasien yang sembuh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, kata Yeni, sebanyak lima orang terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan. Pasien sembuh laki-laki yakni usia 52 tahun warga Kecamatan Kadungora, usia 27 tahun dari Kecamatan Sukaresmi, usia 15 tahun dari Kecamatan Selaawi dan usia 45 tahun dari Kecamatan Leuwigoong, serta pasien perempuan usia 47 tahun asal Kecamatan Selaawi.

"Ahamdulillah kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak lima orang telah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSUD dr Slamet Garut," katanya.

Yeni mengungkapkan, laporan tim gugus tugas hasil perkembangan wabah Covid-19 hingga hari ini pukul 17.00 WIB tidak terdapat penambahan kasus baru positif maupun orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Data yang tercatat saat ini, kata Yeni, kasus status orang tanpa gejala, ODP, PDP maupun positif sebanyak 4.607 orang.

"Pada hari ini tidak terdapat penambahan kasus baru ODP, PDP Covid-19," kata Yeni.

Ia menyampaikan, meski tidak ditemukan kasus baru dan pasien positif Covid-19 sudah banyak yang sembuh, kewaspadaan terhadap ancaman penularan Covid-19 harus tetap diperhatikan masyarakat. Tim Gugus Tugas Covid-19, kata dia, terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dalam situasi adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penularan Covid-19.

Seluruh elemen masyarakat, lanjut Yeni, tetap harus berupaya memutus rantai penularan Covid-19 dengan cara konsisten menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker dan rajin cuci tangan.

"Jangan sampai tindakan abai dan lalai terhadap protokol kesehatan mengakibatkan kerugian bagi kita semua," katanya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler