Sempat Buron, Polisi Tangkap Lima Anak Buah John Kei

Kelima anak buah John Kei punya peran dalam penyerangan Nus Kei.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6). Dalam keterangannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, keributan yang terjadi pada Ahad (21/6) hingga terjadi penyerangan kelompok John Kei kepada Nus Kei karena permasalahan keluarga, terkait ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah. John Kei dan 29 anggota kelompoknya ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pembunuhan, perusakan dan kasus pengeroyokan di Duri Kosambi, Jakarta Barat dan Green Lake City, Cluster Australia, Cipondoh, Kota Tangerang. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Flori Sidebang Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menangkap lima orang anak buah John Kei yang sempat menjadi buronan termasuk satu orang yang menyerahkan diri kepada polisi. Mereka semua diduga memiliki peran berbeda dalam kasus penyerangan terhadap kelompok Nus Kei.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pelaku yang sempat buron dan menyerahkan diri ke Polsek Cimanggis, Depok, Rabu (24/6) berinisal SR atau T. Yusri menyebut, dia turut berperan membacok anggota kelompok Nus Kei hingga meninggal dunia di wilayah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Dia ikut membacok korban yang meninggal dunia," kata Yusri dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/6).

Yusri mengungkapkan, T berdomisili di Pondk Gede, Bekasi, Jawa Barat. Namun, setelah mengetahui dirinya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), ia pun bersembunyi di rumah pamannya yang berada di Depok.

T kemudian memutuskan menyerahkan diri kepada polisi. Sebab, ia merasa khawatir akan mendapatkan serangan balik dari kelompok Nus Kei kepada dia dan keluarganya.

"Karena dia resah, takut keluarganya terancam, kemudian menyerahkan diri ke Polsek Cimanggis, Depok yang terdekat dari rumah pamannya," ujar dia.

Sementara itu, polisi menangkap DPO berinisial YPR di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/6). Yusri menyebut, YPR hanya terlibat dalam pemufakatan jahat untuk menyerang kelompok Nus Kei. Polisi pun menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan anak panah, saat menggeledah kediaman YPR.

"Dia (YPR) ikut dalam perencanaan bersama-sama, tetapi yang bersangkutan tidak berangkat ke TKP (penyerangan)," ungkap Yusri.

Selanjutnya, tiga DPO ditangkap di Kampung Simpang, Cianjur, Jawa Barat. Masing-masing berinisial WL, FGU, dan VHL memiliki peran yang berbeda-beda saat beraksi di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.

Yusri menjelaskan, pelaku WL berperan melakukan penembakan saat hendak meninggalkan perumahan tersebut dengan menggunakan senjata api rakitan. Sehingga mengakibatkan satu orang pengemudi ojek daring mengalami luka di bagian kaki lantaran terkena serpihan tembakan.

Kemudian, pelaku VHL merupakan sopir mobil yang digunakan oleh para pelaku. Ia sempat menerobos pintu gerbang perumahan dan menabrak seorang petugas sekuriti.

"(Pelaku) FGU perannya di dalam kendaraan ada bensin (yang dimasukan ke) dalam plastik. Ada rencana melempar dan membakar rumah NK (Nus Kei)," ungkapnya.

Saat ini, polisi memburu tujuh orang anak buah John Kei yang turut terlibat dalam aksi penyerangan di dua lokasi berbeda pada Ahad (21/6) lalu. Adapun penyerangan itu dilakukan atas dasar persoalan pembagian uang hasil jual tanah antara John kei dan Nus Kei

"Sekarang kita berhasil mengamankan ada lima DPO, masih ada sekitar tujuh DPO lagi. Satu DPO yang menyerang (kawasan) Cengkareng dan enam DPO kluster Green Lake City," imbuh Yusri.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler