Gugus Tugas Jabar Minta Warga Tetap Waspada saat New Normal

Fase AKB akan ditandai dengan mulai beroperasinya sejumlah sektor.

ANTARA/RAISAN AL FARISI
Kendaraan terjebak kemacetan di Terusan Jalan Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020). Data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung mencatat, selama masa PSBB di Kota Bandung rata-rata volume kendaraan sebanyak 157.889 per hari sedangkan pada era normal baru rata-rata kendaraan meningkat hingga 50 persen atau sebanyak 304.726 rata-rata per hari.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad meminta warga tetap waspada dalam menyambut dan memasuki fase normal baru atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).


Fase AKB akan ditandai dengan mulai beroperasinya sejumlah sektor yang sebelumnya sempat dilarang beraktivitas pada masa PSBB seperti pusat perbelanjaan. "Jadi dalam rangka menyambut AKB ini, bukan berarti kita itu kembali ke zaman normal seperti dulu atau sebelum ada wabah virus corona ini," ujar Daud Achmad di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu (1/7).

Daud mengatakan memasuki masa AKB ini sudah tampak lalu lintas di jalan kembali padat sehingga pihaknya tidak akan melonggarkan kewaspadaan untuk melakukan pengawasan bersama sejumlah pihak pengamanan.

"Terlebih ada beberapa kegiatan yang tadinya tidak diperbolehkan beroperasi saat PSBB namun di masa AKB ini sudah diperbolehkan. Tapi tentunya dengan tetap memperhatikan protokol-protokol kesehatan yang berlaku di setiap titik-titik kegiatan," kata dia.

Dia berharap seluruh pihak termasuk masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menangkal penyebaran Covid-19.

"Ada tiga poin yang mesti diperhatikan betul oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas di masa AKB. Memakai masker, menjaga jarak, pola hidup bersih dan sehat itu yang kita harus lakukan," kata Daud.

Daud menambahkan bahwa di masa AKB, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menggencarkan tes Covid-19, baik melalui tes cepat maupun tes usap menggunakan PCR.

Dia mengatakan tes tersebut digelar di pusat keramaian, dari mulai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, mal, stasiun, terminal, sampai fasilitas kesehatan. "Selama ini tidak sedikit peserta tes yang dinyatakan reaktif bahkan positif dari pengetesan tersebut," kata dia.

Hasilnya, kata Daud, langsung diberikan oleh pihaknya kepada gugus tugas pusat untuk diumumkan, kemudian pihaknya dapat datanya juga untuk melakukan pelacakan siapa kontak-kontak terdekatnya. "Jadi mohon dibantu gugus tugas di tingkat kabupaten dan kota dan instansi," kata Daud.

Dia mengatakan setelah diketahui ada seorang yang positif Covid-19, fasilitas tempat kegiatan pasien tersebut langsung ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi dan hal ini juga telah dilakukan di sebuah rumah sakit di Kota Bandung.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler