Catatan Harian Ekspedisi Republikopi Hari Ketiga
Ekspedisi Republikopi hari ketiga.
REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Kopi asal Gunung Puntang, Jawa Barat, kini menjadi primadona di kalangan penikmat kopi sejak berhasil menjadi yang termahal dalam lelang di Atalanta, Amerika Serikat pada 2016 silam. Deni Sopyandi, petani kopi asal Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, mengatakan keberhasilan kopi Puntang menjadi kopi termahal di dunia pada tahun 2016 silam, juga menjadi pendorong semangat bagi para petani yang tergabung dalam LMDH Bukit Amanah.
Para petani yang sempat kehilangan semangat untuk menanam kopi lantaran keuntungan nilai ekonomis dianggap tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari, kembali terpacu untuk membudidayakan kopi tersebut.
Namun, karena kurangnya pengetahuan tentang cara budidaya kopi yang benar, petani kopi di wilayah itu tetap belum bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari kopi.
Pria yang akrab disapa Abah Onil mengaku para petani kembali semakin bersemangat setelah mendapatkan bantuan dari Pertamina. Melalui Pertamina EP Subang, para petani mendapat bantuan mesin dan pendampingan. Masyarakat kembali bersemangat karena ada harapan meningkagtkan taraf kehidupan ekonomi mereka melalui kopi.
Berikut video lengkapnya.
Videografer | M Rizki, Atar, Fafa
Fotografer | Abdan Syakura
Video Editor | Fakhtar Khairon Lubis