Akhir Tahun, Jepang Bawa Sampel Asteroid Ryugu ke Bumi

Pesawat Hayabusa2 dijadwalkan mendarat 5 Desember di Australia.

jaxa
Gambar awal ketika pesawat Hayabusa2 mendarat di asteroid Ryugu pada 10 Juli 2019.
Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat antariksa Jepang akan membawa sampel dari asteroid Ryugu. Bahan asteroid murni yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa milik Jepang pada tahun lalu, diperkirakan kembali ke Bumi dalam waktu kurang dari lima bulan mendatang.

Pesawat ruang angkasa bernama Hayabusa2 akan membawa sampel dari asteroid Ryugu yang dilaporkan berukuran selebar 3.000 kaki (900 meter) dan berada di dekat Bumi. Pesawat dijadwalkan mendarat di wilayah selatan Australia, tepatnya di Range Woomera, fasilitas yang dijalankan oleh Angkatan Udara negara itu pada 6 Desember waktu setempat.

Dilansir Space, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah mengajukan permohonan Otorisasi Pengembalian Benda Luar Angkasa yang Diluncurkan di Luar Negeri (AROLSO). Badan antariksa Jepang dan Australia saat ini sedang dalam proses mengkonfirmasi hal tersebut. Permohonan disebut akan disetujui berdasarkan Undang-Undang Kegiatan Luar Angkasa Australia, yang mulai berlaku pada 1998.

Hayabusa2 diluncurkan pada Desember 2014 dan tiba di Ryugu  pada Juni 2018. Wahana antariksa itu mengerahkan banyak miniprobe ke permukaan asteroid, dalam upaya mengambil sampel Ryugu dengan sejumlah cara.

Kapal induk dari Hayabusa2 juga mencari jalan sendiri ke permukaan Ryugu sebanyak dua kali pada 2019. Kapal induk itu mengambil beberapa sampel dari permukaan pada Februari tahun lalu.

Pada awal bulan ini, wahana tersebut mengambil benda-benda di bawah permukaan yang sebelumnya terekspos oleh ‘peluru’ tembaga yang dihantam Hayabusa2 ke asteroid pada April.  Hayabusa2 meninggalkan Ryugu pada November 2019, memulai perjalanan kembali ke Bumi. Rencana misi selalu untuk membawa kapsul kecil berisi sampel Ryugu ke Bumi.

Para ilmuwan planet dilaporkan sangat ingin memasukkan sampel Ryugu ke laboratorium di Bumi. Dengan begitu, mereka bisa mempelajari sampel dengan sangat rinci, dengan berbagai instrumen yang kuat. Sampel tersebut diperkirakan dapat menjelaskan pembentukan dan evolusi asteroid, serta peran batuan ruang angkasa yang kaya karbon dalam membantu kehidupan di planet manusia ini.

NASA memiliki misi pengambilan sampel asteroid sendiri yang beroperasi sekarang. Pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx telah mempelajari asteroid Bennu yang kaya karbon dari dekat sejak Desember 2018 dan dijadwalkan untuk mengambil sampel pada Oktober mendatang. Jika semua berjalan sesuai rencana, materi ini akan kembali ke Bumi pada bulan September 2023, dengan mendarat di gurun Utah.

JAXA telah menggunakan jangkauan Woomera untuk pengiriman pesawat ruang angkasa sebelumnya. Misi asli Hayabusa, membawa sampel-sampel yang berisi biji-bijian dari asteroid berbatu Itokawa pada 2010.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler