Vaksin Corona Sinopharm Diklaim Siap Digunakan Akhir 2020
Vaksin Corona Sinopharm dikembangkan oleh China
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) diklaim siap digunakan untuk umum akhir tahun ini. Sebelumnya vaksin tersebut diperkirakan mulai bisa diedarkan pada 2021.
Saat diwawancara China Central Television (CCTV) pada Rabu (22/7), Ketua Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan pihaknya berharap dapat menyelesaikan tahap uji coba pada manusia dalam waktu tiga bulan mendatang. Hasil pengujian tahap pertama dan kedua diklaim positif dan tak menimbulkan efek samping serius.
“Sinopharm disetujui pada akhir Juni untuk memulai uji klinis fase III internasional dan (vaksin) akan tersedia di pasar pada akhir tahun ini,” ujar Liu seperti dikutip surat kabar Global Times.
Vaksin potensial dikembangkan Sinopharm bersama Beijing Institute of Biological Products dan Wuhan Institute of Biological Products. Secara total terdapat 23 vaksin Covid-19 yang saat ini dalam tahap uji klinis di seluruh dunia. Sebanyak 140 kandidat lainnya dalam pengembangan fase awal.
Vaksin Covid-19 hasil pengembangan tim University of Oxford merupakan salah satu yang telah terindikasi aman dan memicu respons imun. Uji coba yang melibatkan 1.077 orang menunjukkan vaksin bernama “ChAdOx nCov-19” tersebut membuat antibodi dan sel-T yang dapat melawan virus korona.
Sel-T adalah sejenis sel darah putih yang membantu mengoordinasikan sistem kekebalan tubuh. Ia mampu mengenali sel-sel tubuh mana yang telah terinfeksi dan menghancurkannya. Hampir semua vaksin efektif menginduksi respons antibodi dan sel-T.
Dalam pengujian ChAdOx nCov-19, tingkat sel-T memuncak 14 hari setelah vaksinasi. Sementara tingkat antibodi memuncak 28 hari pasca vaksinasi. “Kami sangat senang dengan hasil yang diterbitkan hari ini karena kami melihat antibodi dan sel-T yang menetralkan,” kata profesor Andrew Pollard dari kelompok penelitian Oxford, dikutip laman BBC pada Senin (20/7).
Menurut Pollard vaksin yang dikembangkan timnya sangat menjanjikan. “Tapi pertanyaan kunci yang ingin diketahui semua orang adalah apakah vaksin itu berfungsi, apakah ia menawarkan perlindungan dan kita sedang menunggu,” ujarnya.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan para peneliti telah membuat kemajuan yang baik dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Namun menurutnya penggunaan pertama tidak dapat diharapkan hingga awal 2021.