Gontor Sambut Kedatangan 23 Santri yang Sembuh dari Covid-19

Gontor rasa sangat bersyukur dengan kembalinya 23 santri negatif Covid-19.

ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG
Tes cepat Covid-19 (Ilustrasi). Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/7), menyambut kedatangan 23 santri yang tiba dari RS Lapangan Indrapura Surabaya. Mereka telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/7), menyambut kedatangan 23 santri yang tiba dari RS Lapangan Indrapura Surabaya. Mereka telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca Juga


Wakil Ketua dan Juru bicara Satgas Covid-19 Pondok Gontor, ustadz Dr. M. Adib Fuadi Nuriz, seremoni penyambutan dilakukan dengan tradisi semiformal setelah lebih dulu digelar senam pagi bersama dengan standar protokol kesehatan. "Kami rasa sangat bersyukur dengan kembalinya 23 santri negatif Covid-19 ke Kampus 2 pada gelombang kedua ini," kata Ustadz Adib Fuadi.

Menurut Ustadz Adib, gelombang kesembuhan santri dari paparan virus Corona baru ini karena semua pihak bersatu padu, bersama-sama dan bahu-membahu menjadi satu kekuatan yang utuh, baik kekuatan internal maupun eksternal, kekuatan lahir maupun batin. "Dengan ini, kami serahkan kembali 23 santri negatif Covid-19 ini kepada bapak wakil pengasuh dan wakil direktur dan semoga selanjutnya bisa lebih sehat kembali," kata Ustadz Adib.

Sementara itu, Wakil Pengasuh PMDG Kampus 2, Ustadz H. Muhammad Hudaya, Lc., M.Ag. menerangkan cara menghadapi Covid-19 yang merupakan fenomena alam ini. "Dengan fenomena alam yang berupa Covid-19 yang masuk wilayah Ponorogo ini, kami kemudian melakukan sejumlah ikhtiar, takwa dan tawakkal," ujar Ustadz Hudaya.

Ia juga mengungkapkan optimisnya dengan kesehatan para santri karena tidak menemukan gejala-gejala sakit yang serius. "Jangan khawatir, Allah menguji sekaligus menjaga kita. Anak-anak kita meskipun dikatakan positif tetapi tetap sehat tidak ada gejala apapun," katanya.

Terakhir, beliau berpesan kepada semua santri untuk terus menjaga protokol kesehatan karena pada dasarnya menjaga kebersihan dan kesehatan adalah ajaran Islam. "Tetap menjaga protokol kesehatan, ini menjadi pelajaran bagi kita, ulul albab, yang akan selalu mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa. Maka budaya bersih akan kita teruskan di antaranya mencuci tangan depan rayon. Kami juga akan buat wastafel permanen sehingga setiap saat anak-anak bisa mencuci tangannya," kata Hudaya.

Seusai penyambutan, seluruh santri kemudian melanjutkan kegiatan senam bersama dengan sungguh-sungguh dan ceria. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler