Masyarakat Harus Sadar Covid-19 Bukan Konspirasi

Kesadaran bersama saat ini jadi satu-satunya solusi tekan laju Covid-19.

ANTARA/Aprillio Akbar
Kepala BNPB selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo (tengah) mengajak masyarakat patuhi protokol kesehatan agar sama-sama bisa menurunkan kurva Covid-19 di Indonesia.
Rep: Sapto Andika Candra Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali meminta masyarakat memahami penyakit Covid -19 yang ditularkan melalui virus corona bukanlah konspirasi, seperti yang digaungkan sejumlah pihak. Ketua Satgas, Doni Monardo, mengatakan kesadaran masyarakat penting dilakukan agar laju penularan bisa ditekan. Apalagi, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air sudah nyaris tembus 100.000 orang hari ini.

Per Ahad (26/7) kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah menyentuh 98.778 orang. Artinya, hanya butuh 1.222 kasus lagi untuk menjadikan Indonesia bersanding dengan negara-negara lain dunia dengan kasus Covid-19 di atas 100.000 kasus. Dengan penambahan kasus baru harian rata-rata selalu di atas 1.000, maka angka 100.000 ini mungkin dicapai hari ini.

"Hari ini diperkirakan akan tembus 100.000 kasus bagaimana tren ke depan. Beberapa minggu terakhir angka kasus positif rata-rata sudah di atas 1.000 per hari bahkan pernah mencapai lebih dari 2.000 kasus. Masyarakat harus sadar bahwa ini bukan konspirasi. Sejarah tentang flu spanyol yang melanda Tanah Air pada tahun 1918 hendaknya bisa dijadikan sebagai pedoman dan pelajaran," jelas Doni usai mengikuti rapat terbatas secara virtual, Senin (27/7).

Doni pun mengaku tak tahu kapan penambahan kasus positif di Indonesia mencapai puncaknya. Per hari ini, tren masih terlihat menanjak tanpa ada tanda-tanda melandai.
Menurutnya, satu-satunya solusi adalah kesadaran bersama bahwa ancaman Covid-19 ini benar-benar ada agar seluruh masyarakat secara serentak menjalankan protokol kesehatan. Cara itu dinilai paling ampuh untuk menekan penularan.

"Yang tersulit adalah jaga jarak dan hindari kerumunan. Dan kalau setiap orang mampu mengontrol diri dan satu sama lainnya saling mengingatkan, maka proses penularan ini bisa kita kurangi bahkan kita bisa cegah. Apalabila satu sama lain betul-betul saling jaga jarak dan tidak mendekati ke tempat kerumunan," katanya.

Doni mengingatkan, Covid-19 sendiri telah merenggut lebih dari 600.000 nyawa di seluruh dunia dan lebih dari 4.700 jiwa di Indonesia. Ia pun menegaskan bahwa Covid-19 adalah nyata adanya dan bukan rekayasa.

Melihat angka kasus yang terus naik dan kesadaran masyarakat yang mulai menurun ini, Satgas akan memasifkan kampanye protokol kesehatan kepada masyarakat. Doni menekankan bahwa protokol kesehatan ini harus terus dilakukan bahwa saat vaksin nanti sudah ditemukan.

"Vaksin sedang diupayakan tetapi kapan akan berhasil pun kita masih menunggu," katanya.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler